Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Banjir luapan sungai Bengawan Solo yang merendam beberapa daerah di Kabupaten Bojonegoro, tidak hanya menggenangi rumah dan fasilitas umum lainnya. Tetapi banyak lahan persawahan yang tergenang air, sehingga membuat gagal tanam maupun gagal panen, akibatnya kerugian banjir mencapai Rp30.420.200.000 (30 miliar).
"Kerugian 30 miliar lebih itu laporan kerugian lahan pertanian," kata sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfa kepada blokBojonegoro.com, Senin (5/12/2016).
Berdasarkan data yang dihimpun blokBojonegoro.com dari BPBD Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, lahan persawahan 554 hektar, lahan padi yang tergenang mencapai 5.086 hektar dan juga lahan yang ditanami palawija ada 108 hektar, selain itu pula sebanyak 1.839 ekor hewan ternak juga kebanjiran.
Namun paling parah kerugian kebanjiran terjadi di Kecamatan Balen, yakni di Desa Sekaran, Sarirejo, Kedungdowo, Kedungbondo, Mulyoagung, Mulyorejo, Lengkong dan Prambatan. Sedangkan di Kecamatan Baureno di Desa Pucangarum, Kedungrejo, Lebaksari, tanggungan, Gunungsari, Bumiayu, Trojalu, Kalisari, Kauman, Karangdayu, Pomahan, Pasinan dan Sembunglor.
"Balen dan Baureno, kecamatan paling parah kebanjiran, karena banyak lahan pertanian yang tergenang banjir," terangnya. [zid/mu]
blokBojonegoro.com - Banjir luapan sungai Bengawan Solo yang merendam beberapa daerah di Kabupaten Bojonegoro, tidak hanya menggenangi rumah dan fasilitas umum lainnya. Tetapi banyak lahan persawahan yang tergenang air, sehingga membuat gagal tanam maupun gagal panen, akibatnya kerugian banjir mencapai Rp30.420.200.000 (30 miliar).
"Kerugian 30 miliar lebih itu laporan kerugian lahan pertanian," kata sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfa kepada blokBojonegoro.com, Senin (5/12/2016).
Berdasarkan data yang dihimpun blokBojonegoro.com dari BPBD Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, lahan persawahan 554 hektar, lahan padi yang tergenang mencapai 5.086 hektar dan juga lahan yang ditanami palawija ada 108 hektar, selain itu pula sebanyak 1.839 ekor hewan ternak juga kebanjiran.
Namun paling parah kerugian kebanjiran terjadi di Kecamatan Balen, yakni di Desa Sekaran, Sarirejo, Kedungdowo, Kedungbondo, Mulyoagung, Mulyorejo, Lengkong dan Prambatan. Sedangkan di Kecamatan Baureno di Desa Pucangarum, Kedungrejo, Lebaksari, tanggungan, Gunungsari, Bumiayu, Trojalu, Kalisari, Kauman, Karangdayu, Pomahan, Pasinan dan Sembunglor.
"Balen dan Baureno, kecamatan paling parah kebanjiran, karena banyak lahan pertanian yang tergenang banjir," terangnya. [zid/mu]