Reporter: Joel Joko
blokBojonegoro.com - Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD) Bojonegoro mengaku mendapatkan laporan dari seorang warga di Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, bahwa putrinya tidak pulang-pulang ke rumah diduga karena ikut bergabung dengan anak punk.
Gadis yang dilaporkan hilang itu bernama Maynora Vista Nur Maulidiyah (13). Sejak 7 Desember 2016 sampai sekarang tidak kunjung pulang. Orang tua korban dibantu warga sudah mencari ke sekolah dan beberapa temannya belum berhasil menemukan siswi MTs Bojonegoro tersebut.
"Orang tua korban bernama Yasir (40) warga Desa Tapelan RT.08/RW.02 Kecamatan Kapas minta tolong untuk membantu mencari anaknya," kata Budiyono.
Siswi kelas IX itu pergi berpamitan ada kegiatan sekolah sekitar pukul 15.00 WIB. Tapi hingga malam hari tidak pulang. Dia malah mengirimkan pesan kepada orang tuanya berada di Yogyakarta. Setelah itu, ponselnya tidak bisa dihubungi lagi. Diduga dia ikut kelompok anak punk.
"Sebab sebelumnya juga pernah 1,5 bulan tidak pulang juga pergi dengan anak-anak punk," tutur Budi.
Sementara itu, ciri-ciri yang disebutkan orang tua siswi antara lain tinggi badan 130 centimeter, berat 35 kilogram, rambut lurus panjang warna hitam kemerahan. Selain itu, luka bulat lonjong, memakai baju lengan panjang motif kotak-kotak warna merah dan celana jeans warna abu-abu. Diharapkan dengan bantuan media, anak tersebut segera kembali pulang. [oel/lis]
blokBojonegoro.com - Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD) Bojonegoro mengaku mendapatkan laporan dari seorang warga di Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, bahwa putrinya tidak pulang-pulang ke rumah diduga karena ikut bergabung dengan anak punk.
Gadis yang dilaporkan hilang itu bernama Maynora Vista Nur Maulidiyah (13). Sejak 7 Desember 2016 sampai sekarang tidak kunjung pulang. Orang tua korban dibantu warga sudah mencari ke sekolah dan beberapa temannya belum berhasil menemukan siswi MTs Bojonegoro tersebut.
"Orang tua korban bernama Yasir (40) warga Desa Tapelan RT.08/RW.02 Kecamatan Kapas minta tolong untuk membantu mencari anaknya," kata Budiyono.
Siswi kelas IX itu pergi berpamitan ada kegiatan sekolah sekitar pukul 15.00 WIB. Tapi hingga malam hari tidak pulang. Dia malah mengirimkan pesan kepada orang tuanya berada di Yogyakarta. Setelah itu, ponselnya tidak bisa dihubungi lagi. Diduga dia ikut kelompok anak punk.
"Sebab sebelumnya juga pernah 1,5 bulan tidak pulang juga pergi dengan anak-anak punk," tutur Budi.
Sementara itu, ciri-ciri yang disebutkan orang tua siswi antara lain tinggi badan 130 centimeter, berat 35 kilogram, rambut lurus panjang warna hitam kemerahan. Selain itu, luka bulat lonjong, memakai baju lengan panjang motif kotak-kotak warna merah dan celana jeans warna abu-abu. Diharapkan dengan bantuan media, anak tersebut segera kembali pulang. [oel/lis]
0 Comments