Reporter: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Tren ketinggian air Bengawan Solo beberapa jam
belakangan ini menunjukkan penurunan hingga beberapa sentimeter.
Walaupun begitu, banyak desa yang masih terendam dan bahkan satu desa di
Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, terisolir dari luar desa.
Desa Kabalan namanya. Salah satu cara untuk mencapai desa tersebut
dengan menumpang perahu, karena seluruh desa kebanjiran dan tidak bisa
dijangkau dengan kendaraan. Kalau harus maksa, maka kendaraan tidak akan
bisa berjalan, karena kemasukan air.
Data blokBojonegoro.com, Jumat (2/12/2016) menyebutkan, jika tidak
banjir akses menuju desa tersebut bisa melalui Dusun Anting-Anting, Desa
Piyak atau masuk terlebih dahulu dari Desa Cangaan. Namun, genangan air
di atas 50 centimeter lebih sudah mengitari desa.
"Memang benar, air sudah memutus akses warga Desa Kabalan dengan dunia
luar. Bisa dibilang saat ini terisolir," kata Sekretaris Desa (Sekdes)
Kabalan, Nur Chasan.
Warga atau tamu yang akan ke Kabalan harus menunggu di pertigaan Desa
Sarangan dan Cangaan, setelah itu menumpang perahu sejauh 2 kilometer
lebih. Jika tidak perahu, ya jalan kaki yang sejauh 3 kilometeran.
"Bisa dilihat sendiri ke lapangan, bagaimana kondisi desa kami. Cukup
susah warganya sekarang. Sebab, lahan pertanian dua kali sudah gagal
tanam dan gagal panen, sekarang hampir semua rumah terendam,"
sambungnya. [ifa/mu]