Reporter: Joel Joko
blokBojonegoro.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro terus mencatat debit Bengawan Solo dan dampak luapan di sejumlah wilayah. Seiring naiknya debit bengawan maka dampak genangan juga semakin luas.
Salah satunya di Kecamatan Trucuk, ada tujuh desa terkena dampak luapan Bengawan Solo yakni Desa Padang, Desa Sranak, Desa Banjarsari, Desa Sumbangtimun, Desa Kandangan, Desa Kanten dan Tulungrejo.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan, luapan sungai terpanjan di Pulau Jawa ini bukan hanya hampir merata di sepanjang bantaran Bengawan Solo.
"Apalagi saat ini tren air terus naik, maka yang tergenang semakin luas," kata Andik.
Termasuk di Kecamatan Trucuk menjadi salah satu daerah yang terdampak langsung banjir luapan Bengawan Solo. Banjir sudah menggenangi sawah, permukiman dan fasilitas umum. Sebagian warga masih tetap bertahan meski air sudah setinggi pinggang orang dewasa.
Mengingat debit air terus naik, warga disarankan untuk mengungsi saat kondisi di daerah tergenang sudah tidak memungkinkan. Sejumlah bantuan sudah disalurkan untuk membantu warga yang kebanjiran.
Sementara sampai pukul 21.00 WIB tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di papan duga kota menyentuh 15.10 pheilschall. Sedangkan di papan duga Karangnongko 28.55 pheilschall. Ada tren turun dilaporkan oleh petugas pencatat disana dibanding beberapa jam sebelumnya. [oel/lis]
Desa-Desa di Kecamatan Trucuk yang Tergenang:
1. Desa Padang:
Rumah tergenang 25, rusak ringan 1, rusak berat 5, sawah 121 ha, jagung 5 ha, palawija/jambu kristal 4 ha, kambing diungsikan 4 ,sapi 10, gedung sekolah TK 1, SD/MI 1, jalan poros desa 3 kilometer dengan ketinggian 10 - 40 centimeter
2. Desa Sranak
Rumah tergenang 110, ketinggia air 20-90 cm, sawah 3 ha, tegalan 3,5 ha, jalan 400 m
3. Desa Banjarsari
Rumah 350 kk, sawah padi umur 40 hari 0,5, ha Padi umur 20 hari 6 ha, jagung berumur 60 hari 3 ha
4. Desa Sumbangtimun
Rumah 41, ketinggian 50-85 centimeter, sawah padi 67 ha umur 10-65 hari, jalan 1,5 kilometer.
5. Desa Kandangan
Sawah 120 ha. Padi umur 30-70 hari, Jagung 2,5 ha, jalan lingkungan 4,5 kilometer dan jalan desa sepanjang 1,2 kilometer serta merendam 7 rumah.
6. Desa Kanten
Sawah 65 ha umur 15-30 hari
7. Desa Tulungrejo
Rumah 95 KK, sawah 25 ha, tanaman jagung seluas 75 ha, palawija 10 ha dan jalan sepanjang 15 kilometer.
blokBojonegoro.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro terus mencatat debit Bengawan Solo dan dampak luapan di sejumlah wilayah. Seiring naiknya debit bengawan maka dampak genangan juga semakin luas.
Salah satunya di Kecamatan Trucuk, ada tujuh desa terkena dampak luapan Bengawan Solo yakni Desa Padang, Desa Sranak, Desa Banjarsari, Desa Sumbangtimun, Desa Kandangan, Desa Kanten dan Tulungrejo.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan, luapan sungai terpanjan di Pulau Jawa ini bukan hanya hampir merata di sepanjang bantaran Bengawan Solo.
"Apalagi saat ini tren air terus naik, maka yang tergenang semakin luas," kata Andik.
Termasuk di Kecamatan Trucuk menjadi salah satu daerah yang terdampak langsung banjir luapan Bengawan Solo. Banjir sudah menggenangi sawah, permukiman dan fasilitas umum. Sebagian warga masih tetap bertahan meski air sudah setinggi pinggang orang dewasa.
Mengingat debit air terus naik, warga disarankan untuk mengungsi saat kondisi di daerah tergenang sudah tidak memungkinkan. Sejumlah bantuan sudah disalurkan untuk membantu warga yang kebanjiran.
Sementara sampai pukul 21.00 WIB tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di papan duga kota menyentuh 15.10 pheilschall. Sedangkan di papan duga Karangnongko 28.55 pheilschall. Ada tren turun dilaporkan oleh petugas pencatat disana dibanding beberapa jam sebelumnya. [oel/lis]
Desa-Desa di Kecamatan Trucuk yang Tergenang:
1. Desa Padang:
Rumah tergenang 25, rusak ringan 1, rusak berat 5, sawah 121 ha, jagung 5 ha, palawija/jambu kristal 4 ha, kambing diungsikan 4 ,sapi 10, gedung sekolah TK 1, SD/MI 1, jalan poros desa 3 kilometer dengan ketinggian 10 - 40 centimeter
2. Desa Sranak
Rumah tergenang 110, ketinggia air 20-90 cm, sawah 3 ha, tegalan 3,5 ha, jalan 400 m
3. Desa Banjarsari
Rumah 350 kk, sawah padi umur 40 hari 0,5, ha Padi umur 20 hari 6 ha, jagung berumur 60 hari 3 ha
4. Desa Sumbangtimun
Rumah 41, ketinggian 50-85 centimeter, sawah padi 67 ha umur 10-65 hari, jalan 1,5 kilometer.
5. Desa Kandangan
Sawah 120 ha. Padi umur 30-70 hari, Jagung 2,5 ha, jalan lingkungan 4,5 kilometer dan jalan desa sepanjang 1,2 kilometer serta merendam 7 rumah.
6. Desa Kanten
Sawah 65 ha umur 15-30 hari
7. Desa Tulungrejo
Rumah 95 KK, sawah 25 ha, tanaman jagung seluas 75 ha, palawija 10 ha dan jalan sepanjang 15 kilometer.
0 Comments