Happy Hello Kitty Kaoani

Tidak Diizinkan Klik Kanan Untuk Copy Paste !!!

Senin, 28 Agustus 2017

Prambonwetan Melawan

Selasa, 29 August 2017 12:00:00
Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (24)
 
Prambonwetan Melawan
Sebagai desa yang menjadi kantong gerilya, rakyat Prabonwetan dan sekitarnya cukup akrab dengan desing peluru. Selasa pagi, 23 Juli 1949, terjadi pertempuran yang sangat merugikan pasukan Belanda. Pertempuran yang membuat Belanda kalap dan menghujani desa ini dengan peluru.

Reporter: Edy Purnomo


blokBojonegoro.com -
Kepala Desa Prambonwetan, Suratni, gugur ketika memimpin penghadangan pasukan Belanda di wilayah utara Rengel pada 17 Juli 1949. Selama Agresi Militer Belanda ke II di Tuban, Prambonwetan merupakan daerah penting yang selalu ramai lalu lintas pasukan gerilya.

Di desa ini, salah satu regu andalan militer Belanda, yakni pasukan yang dipimpin Teeken berhasil dilumpuhkan. Beberapa prajurit tewas di tangan rakyat, dan sisanya berhasil ditawan. Aksi yang membuat Belanda murka dan melancarkan aksi balas dendam.

Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe:1985, mengupas bagaimana awalnya pasukan Belanda meremehkan sisi utara Bengawan Solo. Mereka menganggap pasukan di utara Bengawan yang masuk wilayah Tuban hanya sedikit dan takut dengan keberadaan Belanda yang mempunyai senjata modern.

Alasan di atas membuat pasukan Belanda terlalu berani meninggalkan pos mereka di Rengel untuk menyusuri desa-desa dengan jarak 10 sampai 15 kilometer. Mereka terkadang melakukan patroli hanya berkendara jeep, karena merasa tidak akan ada perlawanan yang berarti.

Baca juga [Pertempuran Penghabisan Letda Soetjipto]

22 Juli 1949, Lettu Teko dari kedudukannya di Bojonegoro bergeser ke utara Bengawan memasuki wilayah Tuban. Sebelumnya, dia telah membagi tugas dengan menempatkan regu-regu pasukan di kantong-kantong gerilya. Desa Prambonwetan dipergunakan militer Indonesia menanam regu dan petugas-petugas untuk mengintai dan menyerang Belanda ketika diperlukan.

Prambonwetan membawa dampak besar bagi perjuangan militer di Tuban. Itu karena Kepala Desa Suratni, sering memimpin sendiri perlawanan-perlawanan dengan bantuan dari pagar desa. Masih segar diingatan rakyatnya, ketika Suratni menghela nafas terakhir ketika sedang berjuang menghadang pasukan Belanda bersenjata lengkap. Granat tangan yang dia siapkan untuk melempar Belanda terlepas sehingga mengenai tubuhnya.

“(Prambonwetan) satu-satunya desa di Karasidenan Bojonegoro yang menerima penghargaan bintang gerilya kepada kepala desa pada tahun 1950,” catatan kaki Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe:1985:374.

Sebulan setelah gugurnya Kepala Desa Prambonwetan, pagar Desa Banjararum, Rengel, mengabarkan adanya pasukan Belanda yang berupaya masuk ke Desa Prambonwetan. Masuknya patroli Belanda ke desa ini terjadi pada hari Selasa, 23 Juli 1949, pukul 06.00 pagi.

Anggota TNI, Letmuda Noorcahyo yang ada di desa ini langsung bergegas menyusun pertahanan. Karena waktu yang sangat mepet, dia menjadikan semak-semak, parit, pohon, dan juga bangunan-bangunan untuk dijadikan pertahanan paralel.

“Pemuda-pemuda desa, anggota pasukan Safii dan Sutadi yang berada di desa tersebut ikut masuk stelling, karena patroli begitu cepat dan mendadak tidak ada kesempatan bagi pasukan untuk memilih medan yang lebih baik,” Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe:1985.

Selain pemuda, semua penduduk diminta keluar rumah dengan membawa senjata yang bisa dipergunakan. Mereka bersiap dan bersembunyi di tempat-tempat yang ditentukan. Sepertinya, gugurnya kepala desa sebulan sebelumnya menjadi salah satu pelecut semangat perlawanan rakyat.

Tidak butuh waktu lama, Prambonwetan seperti desa mati. Sepi menyambut kedatangan 12 orang Belanda yang sedang berpatroli.

“Salvo...” teriak Noorcahyo, yang memimpin baris pertahanan pejuang dan pemuda.

12 Serdadu Belanda dari pasukan yang dipimpin langsung komandan Teeken itu tidak menyangka tempat mereka berjalan menjadi intaian pasukan pribumi. Mereka tidak bisa langsung membalas tembakan, tapi meloncat dan memasuki parit dan menjadikan jalan sebagai tanggul pertahanan.

Pertempuran tidak terelakkan. Selain suara tembakan yang saling berbalas, suara kentongan dan teriakan rakyat di belakang pertahanan pasukan juga turut bergema. Menambah semangat tempur para pasukan.

Beberapa waku tembakan kedua kubu mengendor karena masing-masing harus berhemat peluru. Karena sudah menguasai situasi, sebagian regu pasukan Indonesia memblokade rute utara desa, yang bisa dipergunakan pasukan lawan untuk melarikan diri.

Di sela saling menunggu dengan sedikit berbalas tembakan, rupanya barisan rakyat yang berada di tempat pertempuran sudah tidak sabar. Mereka nekat menyerbu pertahanan lawan bersenjatakan bambu runcing, tombak, dan senjata tajam yang dimiliki.

Pasukan pimpinan Noorcahyo tidak bisa mengendalikan kemarahan rakyat yang terus menerjang barisan lawan dan berhasil membunuh beberapa serdadu Belanda. Sebagian pasukan lari ke arah utara dengan membuang senjata menghindari kejaran bambu runcing. Sisa serdadu itu berhasil dibekuk barisan gerilya yang dipimpin Sanyoto yang memang sudah memperkirakan arah lari mereka ke utara.

Empat orang serdadu yang berhasil dibekuk Sanyoto dan anak buahnya termasuk mujur. Karena mereka tidak sampai jatuh di tangan rakyat yang mengejarnya. Pasukan militer Indonesia meminta rakyat tidak menyentuh mereka karena sudah tidak bersenjata dan tidak berdaya.

Hasil pertempuran itu, empat orang serdadu berhasil ditawan dan delapan serdadu sisanya meregang nyawa.
Para prajurit sudah memperkirakan akan ada aksi balasan. Mereka berusaha menyusun pertahanan dan mempersiapkan jalur mundur. Penduduk desa diminta secepatnya untuk mengungsi di tempat aman atau ke selatan bengawan solo.

Hiruk pikuk dan suara tembakan di Prambonwetan sebenarnya terdengar di Pos Belanda di Rengel. Hanya saja pasukan di pos itu tidak berani bergerak menyongsongnya karena komandan mereka, Letnan Teeken, sendiri yang memimpin patroli itu. Mereka hanya berani menunggu di titik penjemputan tanpa berani melakukan tindakan.

Karena kunjung tidak ada kabar, Belanda mengirim bantuan ke Pos Rengel untuk melakukan operasi pencarian. Sore hari, 23 Juli 1949, Desa Prambonwetan dibombarbdir pasukan Belanda. Rumah-rumah penduduk dan tempat persembunyian gerilyawan dihujani peluru mortir.

Pasukan Belanda semakin kalap, setelah merasa aman di pagi harinya, 24 Juli 1949, mereka masuk lagi ke desa. Penduduk yang tidak mengungsi dan dicurigai Belanda mengalami nasib tragis dengan ditembak, dan rumah-rumah yang dicurigai menampung pasukan gerilya dihanguskan.

Peristiwa di Prambontergayang menyita perhatian publik Belanda, bahkan termuat juga di surat kabar negara kincir angin itu. Di Prambonwetan sendiri, peristiwa itu diabadikan dengan keberadaan monumen palagan.

Warga Ngemplak Geger Temukan Bayi di Depan Rumah

Selasa, 29 August 2017 11:00:00
 
Warga Ngemplak Geger Temukan Bayi di Depan Rumah
Reporter: Maratus Shofifah

blokBojonegoro.com - Sesosok bayi ditemukan menangis sendirian di depan rumah warga Desa Ngemplak, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dini hari, Selasa (29/8/2017). Bayi berparas cantik dengan tubuh mungil itu diduga sengaja ditinggalkan oleh orang tua kandungnya saat warga tengah tertidur lelap.

Pemilik rumah, Mbok Cang terbangun sekitar pukul 03.00 WIB dari tidurnya, karena mendengar suara tangisan bayi. Perempuan itu sempat mengira suara tangisan itu hanya mimpi yang terbawa hingga bangun tidur.

"Kaget, tiba-tiba dini hari mendengar suara bayi nangis di depan rumah," katanya.

Selanjutnya bayi tersebut dibawa masuk ke rumah agar tak kedinginan. Sontak, penemuan bayi di pagi buta itu menggegerkan warga sekitar hingga berdatangan ke lokasi kejadian. "Tadi melaporkan ke rumah Sekdes yang kebetulan  berada di samping," ujarnya.

Bayi yang ditemukan tersebut berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 3 Kilogram dan menurut bidan setempat sudah berumur 1,5 bulan. [ifa/mu]

*Foto berita dari akun Facebook Lazwar Irkhami.

Inilah Jadwal Persibo Berlaga di 12 Besar

Selasa, 29 August 2017 10:00:00
Persibo Bojonegoro
 
Inilah Jadwal Persibo Berlaga di 12 Besar
Kontributor: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Setelah dipastikan bergabung di grup I bersama Persenga Nganjuk dan Persita Tulungagung, Laskar Angling Dharma bakal langsung mengawali debutnya di putaran tersebut, dengan menantang Persenga Nganjuk pada hari Minggu (3/9/2017).

"Pertandingan pertama kita bermain di Stadion Ledjen. H Soedirman, tapi untuk waktunya belum kita tentukan," ungkap manajemen Persibo Bojonegoro, Sally Atyasasmi.

Diketahui sendiri, Persenga Nganjuk adalah pemuncak grup D dengan mengoleksi 31 poin dari dari satu kali kekalahan, satu kali hasil seri dan 10 kali menang. Sedangkan, pada pertandingan kedua Laskar Angling Dharma bakal melawat ke Kabupaten Tulungagung dengan menghadapi Persita.

"Pertandingan kedua kita bakal melawan tuan rumah Persita Tulungagung pada hari Minggu (10/9/2017) mendatang," katanya kepada blokBojonegoro.com.

Sally juga berharap, pada pertandingan tersebut para suporter bisa mendukung Laskar Angling Dharma, dengan hadir langsung memberikan suntikan motivasi di Stadion. Sehingga, dengan adanya para suporter permainan Persibo bisa lebih semangat lagi, lantaran dalam perjuangan tersebut mereka tidak sendiri.

"Persibo sangat butuh dukungan para suporter untuk masuk keputaran semifinal, dan juga pada 12 besar ini lawan-lawan Persibo Bojonegoro lebih sulit, dibanding putaran sebelumnya," terang Sally Atyasasmi. [din/mu]
*Foto berita fb by @infopersibo

Rekomendasi PDIP Tunggu Fit and Proper Test DPP

Selasa, 29 August 2017 09:00:00
Pilkada 2018
 
Rekomendasi PDIP Tunggu Fit and Proper Test DPP
Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Usai mengikuti fit and proper test yang diadakan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur beberapa waktu lalu, para Bakal Calon Bupati (Bacabup)-Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) masih harus mengikuti fit and proper test yang akan diselenggarakan DPP PDI Perjuangan.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bojonegoro, Budi Irawanto menjelaskan, semua bakal calon yang kemarin mendaftar di PDI Perjuangan sudah diundang fit and proper test oleh DPD PDI perjuangan Jawa Timur. Namun masih ada satu tahapan yang harus diikuti para bakal calon tersebut.

"Menunggu fit and proper test DPP untuk kepastian rekomendasi partai," jelas Mas Wawan panggilan akrab Budi Irawanto kepada blokBojonegoro.com.

Para bakal calon yang mengikuti fit and proper test diantaranya H. Heru Suroso, Dr. Hj. Anna Muawanah, Pudji Dewanto, SH., MM, Dr. H. Akmal Budianto, SH., M.Si, Donny Bayu Setiawan, Arief Januarso dan Budi Irawanto. Dalam fit and proper test DPP nantinya selain para bakal calon juga DPD termasuk daerah yang melaksanakan Pilkada serentak.

"Serta sebulan lalu juga sudah berjalan survey. Setelah itu rekomendasi secepatnya, tapi tidak bisa ngomong kepastian," pungkas anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro yang duduk di komisi C itu. [zid/mu]

Cegah Gugatan Triliunan, Izin Tambang Bodong Harus Ditertibkan

Selasa, 29 August 2017 08:00:17
 
Cegah Gugatan Triliunan, Izin Tambang Bodong Harus Ditertibkan
Reporter: -

ruditorosetiawan.com -
Otonomi daerah yang kebablasan membuat penerbitan izin usaha pertambangan (IUP) tak terkendali. Sejak diserahkannya kewenangan penerbitan IUP ke daerah pada 2009, ada sekitar 10.000 IUP baru.

Celakanya, tak semua IUP yang diterbitkan kepala daerah sudah Clean and Clear (CnC). Banyak yang tidak memenuhi aspek administrasi dan kewilayahan. Dari 10.000 IUP itu, hanya kurang lebih 6.000 yang CnC, sisanya sebanyak 4.000 IUP tidak CnC alias bodong.

Gara-gara IUP non CnC yang diterbitkan bupati/walikota itu, negara bisa rugi triliunan rupiah. Izin tambang bodong jadi celah bagi perusahaan-perusahaan lokal maupun asing untuk menggugat ganti rugi ke pemerintah hingga triliunan rupiah.

Sudah 2 perusahaan asing yang menggugat ganti rugi triliunan rupiah ke pemerintah Indonesia, yaitu Churchill Mining dari Inggris dan India Metals and Ferro Alloys Limited (IMFA).

Gugatan Churchill baru saja diputuskan arbitrase internasional pada Desember 2016 lalu, pemerintah Indonesia yang menang. Sedangkan gugatan IMFA masuk pada September 2015 dan akan diputuskan bulan depan.

Modusnya sama, keduanya mengakuisisi perusahaan lokal pemegang IUP non CnC, lalu menggugat pemerintah karena ternyata izin tambang yang dipegang ternyata bodong sehingga tak bisa melakukan kegiatan pertambangan.

IUP non CnC harus segera ditertibkan agar ada kepastian hukum dan tidak dimanfaatkan pihak asing untuk meminta ganti rugi triliunan rupiah.

Pemerintah telah mengeluarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengalihkan kewenangan penerbitan IUP ke gubernur, bupati/walikota tak lagi punya kuasa untuk membuat IUP.

Pengamat Hukum Sumber Daya Alam, Ahmad Redi, menilai bahwa cara ini cukup ampuh untuk meredam penerbitan IUP non CnC. Sebab, mengawasi 34 gubernur jauh lebih mudah ketimbang memantau 500-an bupati/walikota.

"Pasca 2014, penerbitan IUP sudah lebih tertib karena ada Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014. Bupati dan walikota sudah tidak berwenang menerbitkan IUP, kewenangannya diambil alih gubernur. 34 gubernur tentu lebih mudah terpantau pemerintah pusat," kata Redi kepada detikFinance, Senin (21/8/2017).

Pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM juga telah membuat Peraturan Menteri ESDM Nomor 43 Tahun 2015 (Permen ESDM 43/2015) untuk menata ribuan IUP abal-abal yang tidak CnC.

Berdasarkan aturan ini, semua IUP non CnC yang tidak jelas tindak lanjutnya otomatis harus dicabut oleh gubernur pada 2017. Per Semester I-2017, 439 IUP non CnC telah dicabut, lalu 725 IUP sedang dalam proses untuk menjadi CnC.

Dalam penertiban IUP ini, pemerintah pusat bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejak 2014 dibentuk Tim Koordinasi dan Supervisi sektor Mineral dan Batubara (Korsup Minerba).

Redi berharap kerja sama dengan KPK lewat Korsup Minerba ini dapat dimaksimalkan untuk mendorong kepala daerah mencabut izin tambang abal-abal.

"Korsup KPK harus dimaksimalkan untuk penertiban izin pertambangan. Kalau sudah CnC semua, sektor pertambangan kita tentu lebih tertata rapi," tutupnya.

Sumber: https://finance.detik.com/energi/3608194/
cegah-gugatan-triliunan-izin-tambang-bodong-harus-ditertibkan

Amankah Minum Air dari Botol Plastik yang Sudah Hangat?

Selasa, 29 August 2017 07:00:37
 
Amankah Minum Air dari Botol Plastik yang Sudah Hangat?
Reporter: -

ruditorosetiawan.com -
Membawa air minum dalam botol plastik ke mana-mana memang jadi pilihan yang praktis dan sehat. Di hari yang panas terik, sebotol air minum bisa jadi penyelamat dahaga.

Namun, banyak yang bilang minum air dari botol plastik yang sudah hangat itu bahaya bagi kesehatan. Entah botolnya jadi hangat karena disimpan di mobil cukup lama atau akibat paparan sinar matahari langsung.

Mengapa minum air dari botol plastik hangat berisiko?

Botol minum plastik dibuat dari campuran berbagai macam bahan kimia. Jika tidak dikonsumsi langsung, bahan-bahan kimia tersebut tidak membahayakan kesehatan. Akan tetapi, jika dihangatkan atau dipanaskan, besar kemungkinan bahan kimia yang membentuk plastik ikut luruh ke dalam air minum Anda.

Air minum yang sudah terkontaminasi zat kimia ini bisa membahayakan kesehatan Anda dalam jumlah besar.

Anda mungkin sering meninggalkan botol minum plastik di dalam mobil selama berjam-jam. Hal ini tentu berisiko karena saat cuaca di luar cerah, suhu di dalam mobil Anda bisa mencapai lebih dari 37 derajat Celsius. Apalagi kalau matahari sedang bersinar terik dan mobil Anda tidak diparkir di tempat yang teduh. Botol plastik hangat yang ditinggal dalam mobil bisa meracuni air minum Anda.

Menurut penelitian dari University of Florida di Amerika Serikat, kebanyakan botol plastik yang dijual di pasaran ternyata tidak tahan panas. Setelah melakukan eksperimen dengan memanaskan air minum kemasan dari berbagai merek, diketahui bahwa kandungan antimon dan bisphenol A (juga dikenal dengan singkatan BPA) bisa lepas dari plastik dan tercampur dalam air minum.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), antimon adalah zat kimia yang berpotensi sebagai karsinogen. Karsinogen sendiri yaitu senyawa, zat, atau elemen yang bisa menyebabkan kanker dalam sel tubuh manusia.
Namun, antimon baru akan berdampak negatif pada tubuh Anda jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Sementara itu, antimon yang luruh dalam minuman Anda kadarnya tak seberapa.

Sedangkan BPA sendiri sudah lama menimbulkan banyak kontroversi di kalangan ilmuwan. Pasalnya, belum ada kesimpulan yang valid soal bahaya BPA bagi tubuh. Sejauh ini bahaya BPA baru bisa dipastikan pada subjek eksperimen yaitu tikus.

Memang diketahui bahwa paparan BPA bisa menyebabkan tumbuhnya sel tumor. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengukuhkan bahaya BPA bagi kesehatan manusia.

Sejauh ini setiap produk minuman kemasan yang dijual di pasaran dipantau oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Selain itu, dalam produksinya juga harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Selama minuman Anda telah lolos uji Badan POM dan SNI, kandungan antimon serta BPA-nya masih tergolong aman bagi kesehatan.

Menurut Lena Ma, seorang profesor yang mengepalai penelitian dari University of Florida tersebut, sebenarnya sesekali minum dari botol plastik hangat masih diperbolehkan. Namun, kalau Anda sering menyimpan botol plastik di mobil atau di tempat yang kena paparan sinar matahari langsung, Anda berisiko terkontaminasi antimon dan BPA dalam dosis tinggi.

Jadi, sebelum membeli air minum kemasan pastikan sudah ada label resmi dari Badan POM dan SNI. Lalu simpan air minum kemasan Anda di tempat yang sejuk dan jauh dari paparan sinar matahari langsung. Dengan begitu, Anda terhindar dari risiko kanker atau penyakit lainnya.

Sumber: http://lifestyle.kompas.com/read/2017/08/28/121256320/
amankah-minum-air-dari-botol-plastik-yang-sudah-hangat

Minggu, 27 Agustus 2017

Pertempuran Penghabisan Letda Soetjipto

Senin, 28 August 2017 12:00:00
Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (23)
 
Pertempuran Penghabisan Letda Soetjipto
Letda Soetjipto melewati pertempuran demi pertempuran dengan pasukan Belanda secara gemilang. Tapi, kusuma bangsa itu akhirnya gugur di medan juang yang ada di perbatasan Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban.

Reporter: Edy Purnomo/blokTuban.com


blokBojonegoro.com -
Pagi setelah waktu Subuh, 23 Februari 1949, pasukan Letda Soetjipto yang sedang beristirahat di rumah Sadir, seorang tokoh masyarakat di Senori dikejutkan dengan informasi: pasukan Belanda sudah masuk wilayah Kecamatan Senori dengan personil dan senjata lengkap.

Belanda tentu sudah mendapat informasi keberadaan para pejuang. Mencari tempat persembunyiannya, dan ingin menghancurkan.

Sebelumnya, pejuang-pejuang republik itu juga berencana melakukan penyerbuan pos Belanda di sekitar tempat minyak mentah di Wonosari, Senori. Tapi serangan itu urung terlaksana karena Belanda sudah lebih dulu tiba.

Sebelum serangan Belanda, Letda Soetjipto bersama dengan 20 orang pasukan gabungan dari TGP, juga mendapat kiriman pasukan dari TRIP berjumlah 16 orang sehari sebelumnya. Dari Dusun Punten, Desa Binangun, Kecamatan Singgahan, pasukan Indonesia itu bergegas menyongsong kedatangan pasukan Belanda ke arah barat daya menuju Tapen.
Baca juga [Di Sumodikaran, 100 Gerilya Gagal Lumpuhkan 5 Serdadu]

Pasukan dibagi menjadi dua, di sayap kanan adalah regu pasukan pimpinan Sidiq dan TGP yang beberapa hari selalu menyertai Letda Soetjipto, sementara di sayap kiri berdiri regu pasukan dari TRIP yang dipimpin Rohmat. Pertahanan berbentuk frontal di belakang parit persawahan, dengan Letda Soetjipto berada di tengah pasukan membentuk inti pertahanan.

“Karena medan datar, dari jarak jauh pasukan Belanda sudah dapat terlihat dengan jelas,” Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe:1985;288.

Areal persawahan itu menjadi saksi dua kubu yang sedang berhadap-hadapan. Letda Soetjipto yang berada di barisan inti pertahanan langsung mengambilalih senjata utama, sepucuk SMR kaliber 7.7. Pertempuran antara pasukan republik dan pasukan serdadu Belanda tidak bisa terelakkan.

Rentetan tembakan yang saling berbalas terdengar cukup jelas di perkampungan terdekat, yakni di Dusun Punten dan Dusun Tapen. Seperti biasa, warga langsung mengungsi ke desa lain sambil membawa barang berharga, terutama ternak.

"Kalau sudah ada suara tembakan, warga sekampung pasti lari mengungsi," pengakuan Sowi Kromo dan istrinya Suratmi, warga Dusun Punten kepada Edy Purnomo, wartawan blokTuban.com, 17 Agustus 2016 lalu.

Sowi Kromo dan Suratmi berusia 90 tahun lebih. Selama Agresi Militer Belanda II, mereka mengaku sudah menikah dan sering mengungsi setiap terjadi pertempuran. Sowi Kromo sendiri adalah warga yang bekerja mengambil makanan dari para dermawan untuk diantarkan kepada para pejuang.

Diceritakan Sowi Kromo, peristiwa pertempuran itu terjadi di kala bulir padi mulai berisi dan penduduk menunggu masa panen padi tiba. Pasukan Letda Soetjipto, meski dengan senjata yang lebih sederhana memberi perlawanan mati-matian dan sangat merepotkan Belanda.

Sejam setelah saling menembak, pasukan di bawah komando Letda Soetjipto mulai kehabisan amunisi. Akibatnya pertahanan mulai goyah, terutama di barisan kanan dan kiri. Para pasukan hanya bisa sesekali melepaskan tembakan secara sporadis untuk menghemat peluru dan menahan serangan.

Beberapa pasukan yang sudah benar-benar kehabisan peluru diperintahkan mundur dari arena pertempuran. Yang masih bisa bertahan adalah barisan tengah, tempat dimana Letda Soetjipto memegang kendali dengan senjata SMR.

Amunisi milik pejuang akhirnya benar-benar sudah habis. Barisan kanan dan kiri sudah tidak mampu melawan gempuran Belanda yang juga melengkapi diri dengan granat dan peluru mortir. Belanda dengan pasukan lebih banyak dan senjata lengkap berusaha memperlebar barisan agar bisa mengepung sedikit pasukan pejuang itu.

Pantang mundur, itulah semboyan pasukan terakhir ini meski dalam kondisi terdesak. Serangan menggunakan mortir dan granat dari pasukan Belanda tidak membuat nyali ciut, justru membuat semakin berani. Tibalah saatnya, dimana pasukan Belanda sudah berhasil mengepung dan menembaki pejuang itu dari belakang menggunakan senjata breem.

Letda Soetjipto, gugur dengan luka tembak di bagian punggung. Senjata yang dia pegang terjatuh dan berusaha diambilalih temannya, Raji, namun serdadu Belanda tidak memberikan kesempatan bergerak dan langsung memberondongnya dengan peluru.

Meski tanpa komando, dua bawahan Letda Sotjipto, yakni Muridan dan Masib, masih melakukan perlawanan sejadi-jadinya. Tapi kedua orang itupun juga gugur di tengah kepungan Belanda sebagai kusuma bangsa.

“Setelah perlawanan tidak ada, maka pasukan Belanda bergerak maju dan memeriksa pertahanan Letda Soetjipto,” Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe:1985;288.

Belanda juga melakukan pembersihan dan pemeriksaan rumah demi rumah milik penduduk. Tercatat ada 9 rumah yang dibakar Belanda, kesemuanya karena dianggap telah membantu pasukan gerilya.

Penduduk baru berani melihat arena pertempuran setelah Belanda benar-benar pergi. Penuturan warga sekitar, Letda Soetjipto gugur dengan kondisi tengkurap di areal persawahan, ada juga jenazah pejuang itu yang dibenamkan pasukan Belanda di selokan berlumpur dan ditinggalkan begitu saja.

Warga juga yang kemudian ikut mengevakuasi jenazah empat pejuang itu. Setelah dimandikan, mereka dimakamkan di salah satu lahan kosong yang sekarang dipergunakan sebagai SDN Saringembat, Kecamatan Singgahan. Bahkan untuk mengenangnya, nama jalan desa tersebut adalah Jalan Letda Soetjipto. Makam empat pejuang kemerdekaan itu baru dipindah lagi ke makam pahlawan sekitar tahun 70’an. (*)

Alasan Urgen, Desa Boleh Tidak Ikut Pengisian Perangkat

Senin, 28 August 2017 09:00:00
Pengisian Perangkat Desa Serentak
 
Alasan Urgen, Desa Boleh Tidak Ikut Pengisian Perangkat
Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Semua desa yang mengalami kekosongan perangkat diwajibkan melakukan pengisian perangkat desa serentak. Namun desa boleh tidak melaksanakan asalkan ada alasan yang mendesak untuk tidak melakukan pengisian.

"Kalau tidak melaksanakan pengisian perangkat desa, ada alasan sifatnya urgen (mendesak) seperti bencana alam," kata kabid Bina Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Bojonegoro, Sugeng Firmanto.

Menurutnya, desa boleh tidak melaksanakan dikarenakan kondisi desa terjadi bencana alam seperti banjir atau yang lainnya. Tetapi jika tidak terjadi apa-apa, setiap desa yang mengalami kekosongan perangkat diharuskan melakukan pengisian.

"Peraturan desa sudah disepakati bersama pemdes dan BPD, pemdes harus melaksanakan," terangnya kepada blokBojonegoro.com.

Ditambahkan, jika memaksa tidak melakukan pengisian akan diklarifikasi seperti apa. Sehingga perlu melakukan pembinaan agar desa melakukan pengisian perangkat desa.

Seperti diketahui, dari 419 desa di Kota Ledre, 23 desa diantaranya dipastikan tidak melaksanakan pengisian perangkat, dikarenakan sudah komplet. Sedangkan jumlah 419 desa di Bojonegoro terbagi menjadi tiga yakni desa swakarya, swadaya dan swasembada. Namun di Bojonegoro hanya desa Swasembada sebanyak 217 desa dan 202 desa swakarya.

Kalau desa swakarya dapat memilih lima perangkat desa yakni 3 kasi dan 2 kaur, sedangkan desa swasembada diisi 3 Kasi dan 3 kaur. Sementara itu untuk desa swadaya perangkat desa diisi 2 Kasi dan 2 kaur, tetapi di Bojonegoro tidak Ada. [zid/mu]

Hari ini Empat Jam Pemadaman di Wilayah Trucuk

Senin, 28 August 2017 08:00:00
 
Hari ini Empat Jam Pemadaman di Wilayah Trucuk
Reporter: Joel Joko

blokBojonegoro.com - Sebagian warga di Kecamatan Trucuk akan merasakan pemadaman listrik selama empat jam, Senin(28/8/2017). Pemadaman diperkirakan berlangsung mulai pukul 12.00 hingga 16.00 WIB.

Dalam suratnya, Manajer PLN Rayon Bojonegoro Kota, Didik A.S mengatakan, pemadaman karena adanya pemeliharaan jaringan 20 KV. Di ruas jalan itu, lanjut dia, dilakukan penggantian kabel saluran udara tegangan menengah (SUTM) dan isolator.

“Kami upayakan untuk tetap menjaga keandalan listrik dengan perawatan rutin, meski tidak tiap tahun,” ujarnya.

Dia juga menegaskan, penggantian SUTM dan isolator tidak membutuhkan waktu lama. Selepas seluruh pengerjaan perawatan dan perbaikan jaringan, maka aliran listrik dapat kembali normal.

Ditambahkan, perbaikan dan penggantian jaringan listrik dengan melihat mana yang memang perlu segera diganti dan harus mendapat penanganan secepatnya. [oel/mu]

Kenapa Jam 2 Siang adalah Jam Paling "Malesin"?


Senin, 28 August 2017 07:00:28
 
Kenapa Jam 2 Siang adalah Jam Paling "Malesin"?
Reporter: -
ruditorosetiawan.com - Bayangkan anda kerja kantoran dari pukul 9 pagi hingga 5 sore. Lalu, pada jam 2 siang, setelah makan siang dan ngobrol asyik dengan rekan kerja, Anda malas, mengantuk, dan ingin pulang.
Terungkap, rasa malas dan mengantuk itu bukan hanya karena Anda makan nasi dalam jumlah banyak yang mengakibatkan peningkatan glukosa dalam darah.
Studi yang dilakukan oleh Jamie Byrne, kandidat doktor dari Swinburne University of Technology, mengungkap bahwa apa yang Anda rasakan pada pukul 2 siang terkait dengan sistem penghargaan otak dan tubuh.
Sederhananya begini. Setiap kali kita melakukan aktivitas, otak kita akan memberikan penghargaan. Bagian otak yang memberikan penghargaan ini adalah putamen kiri, terletak di bagian dasar otak depan.
Otak lebih memberikan penghargaan pada kesenangan yang tak terduga. Misalnya, saat Anda menerima kejutan ulang tahun. Otak juga lebih aktif memberikan penghargaan pada siang hari.
Sepanjang jam kerja, bagian putamen kiri terus aktif. Namun, dalam risetnya yang dipublikasikan di Journal of Neuroscience minggu ini, Bryne mengungkap bahwa aktivitas itu naik turun dalam setiap jamnya.
Dia merekrut 16 orang laki-laki yang sedang tidak mengalami jetlag untuk bermain tebak-tebakan sekaligus memindai otak mereka.
"Kami menemukan bahwa aktivasi bagian putamen kiri, pusat penghargaan yang berada di bagian dasar otak depan, mencapai level terendah pada jam 2 siang," kata Bryne.
"Tebakan kami, itu terjadi karena otak kita mendambakan penghargaan lebih pada jam-jam tertentu," imbuhnya seperti dikutip Mother News Network, Rabu (23/8/2017).
Saat jam 2 siang, tubuh sudah bekerja berjam-jam. Maka, otak membutuhkan penghargaan lebih. Namun kadang itu tak terpenuhi sehingga berujung pada kelelahan.
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk merencanakan kegiatan sehari-hari. Hindari melakukan tugas penting pada jam 2 siang, kecuali terpaksa.
Psikolog Eric Barker yang tak terlibat riset mengajak orang untuk menyusun prioritas pekerjaan. Lakukan pekerjaan paling mudah atau kurang penting pada pukul 2 siang.
Robert J. Davis dari Fitter Faster seperti dikutip CNN, Rabu, mengatakan, olahraga bisa dilakukan pada pagi atau sore hari usai bekerja.
Pemberian kejutan ulang tahun pun perlu memperhitungkan waktu. Jangan memberikan pada pukul 2 siang sebab otak bahkan butuh waktu untuk mencerna kejutan itu.
Sumber: http://health.kompas.com/read/2017/08/24/180000123/
kenapa-jam-2-siang-adalah-jam-paling-malesin

Jumat, 25 Agustus 2017

Laka Lantas di Sekar Ditangani Satlantas Bojonegoro

Jum'at, 25 August 2017 13:00:22
 
Laka Lantas di Sekar Ditangani Satlantas Bojonegoro
Reporter: Sutopo

blokBojonegoro.com -
Kecelakaan lalulintas (Laka lantas) turut jalan Poros Utama Kecamatan (PUK), Dusun Kedungnongko, Desa/Kecamatan Sekar, oleh truk yang menghamtam rumah warga Agus Salim (35) dan akhirnya roboh, saat ini masih dalam penyelidikan pihak polisi.

Kapolsek Sekar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Supriyo, kasus tersebut sudah diserahkan sepenuhnya ke Kanit Lakalantas Polres Bojonegoro agar ditindaklanjuti. Untuk saat ini petugas kepolisian sedang memantau lokasi.

"Berkasnya sudah kami serahkan ke Kanit Laka lanlulintas. Kami tidak bisa menjelaskan secara terperinci," kata Kapolsek.

Ia menambahkan, jika pihak korban rumahnya yang roboh (Agus Salim) juga telah datang ke kantor Polsek. Menurut Kapolsek, korban meminta kejelasan terkait kasus tersebut.

"Kami memberikan penjelasan kepada mereka (Agus Salim sekeluarga). Untuk kasus itu, menunggu sopir sembuh yang saat ini sedang sakit. Selanjutnya akan dirembuk bersama nanti di Polres Bojonegoro agar menekukan titik temu," beber pria asal Kabupaten Tulungagung Jawa Timur itu.

Sebelumnya, pada Kamis (24/8/2017) truk mitsubishi dengan nopol S 8303 AB yang dikemudikan Adam Malik asal Desa Ngraseh, Kecamatan Dander. Dari arah selatan ke utara diduga rem blong dan seketika truk menghantam rumah Agus Salim. [top/ito]

Bom Sempat Ngowos di Gardu Proliman, Serdadu Cari Perlindungan

Jum'at, 25 August 2017 12:00:22
Serpihan Agresi Militer Belanda II di Tuban-Bojonegoro (21)
 
Bom Sempat Ngowos di Gardu Proliman, Serdadu Cari Perlindungan
Akibat hujan yang turun malam hari, bom yang dipasang oleh pasukan gerilya sempat ngowos alias telat meledak saat kawat detonator ditarik. Sehingga, para serdadu belanda yang ada di gardu sempat melarikan diri dan mencari perlindungan sebelum bom itu memporakporandakan gardu.

Reporter: Parto Sasmito


blokBojonegoro.com -
Tak berjeda waktu panjang usai penghadangan 4 regu yang dilakukan di Balen, pada bulan April 1949 itu juga terjadi penghadangan di Kapas yang dimpimin oleh Letmuda Sudaryanto.

Bertempat di Proliman Kapas, yakni jalan yang mempunyai lima jalur atau simpang lima, ada sebuah gardu di sudut pinggir jalan yang bisa digunakan untuk memantau 5 jurusan jalan di sana.  Misal ada sesuatu dalam jarak 200-300 meter, pasti sudah dapat diketahui.
[Baca juga: Penghadangan di Balen, Taktik 4 Regu Berhasil ]

Pada malam hari, anggota-anggota ODM bersama pasukan gerilya memasang sebuah bom tarik di dekat bangunan gerdu tersebut. Bom itu, ditanam di bawah kentongan besar yang menggantung dua batang tiang. Sedangkan kawat penarik detonator, ditanam dan dimasukan di dalam air melalui saluran irigasi yang tak pernah kering.

"Setelah bom tarik terpasang, malam harinya turun hujan. Sehinga, bekas bongkaran tanah baru tidak tampak sama sekali dan tidak mencurigakan," Panitia Penyusunan Sejarah Brigade Ronggolawe, Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe.

Pagi harinya, sekitar pukul 10.00 WIB, sepasukan Belanda tiba di Proliman dengan berjalan kaki. Mereka datang dari berbagai arah, mulai dari timur atau Balen, utara dari Glendeng dan barat dari Bojonegoro. Mereka bergerombol dan istirahat di gardu yang ada di proliman.

Melihat kondisi strategis itu, ODM Letmuda Sudaryanto  melakukan penarikan kawat detonator untuk meledakkan bom yang sudah ditanam sebelumnya di bawah kentongan di gerdu. Sialnya, saat kawat sudah ditarik, bom tidak langsung meledak melainkan ngowos dan mengeluarkan asap hitam. Hal itu diakibatkan hujan yang turun semalam, membuat bom tidak bisa langsung meledak.

Saat asap hitam muncul dari titik bom yang ada di dekat gerdu, semburat para serdadu menjauh menjauhi gerdu dan mencari tempat perlindungan di seberang rel kereta api, di belakang pohon dan bangunan-bangunan rumah. Beberapa saat kemudian bom baru bom bisa meledak dan menghancurkan kentongan, juga bangunan gerdu menjadi hancur berkeping-keping. Akan tetapi, tak ada satu pun dari serdadu Belanda yang menjadi korban saat bom itu meledak.

Tak lama setelah peristiwa tersebut, langsung datang kendaraan panser dari arah barat yakni Bojonegoro. Karena tidak mengetahui di mana posisi para gerilya, dengan membabi buta mereka menggencarkan tembakan.

Pada peristiwa ini, pasukan gerilya tidak ada korban. Tetapi ada satu penduduk yang sedang berjalan, tertembak perutnya. Karena kehabisan darah, akhirnya meninggal dunia. Sedangkan kerugian di pihak lawan, tidak diketahi secara pasti. [ito/mu]

Sumber: Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe, Panitia Penyusunan Sejarah Brigade Ronggolawe

Penjual Kambing di Jalan Protokol Bermunculan

Jum'at, 25 August 2017 09:00:15
 
Penjual Kambing di Jalan Protokol Bermunculan
Reporter: Maratus Shofifah

blokBojonegoro.com -
Hari Raya Idul Adha semakin dekat, sejumlah pedagang mulai menjual hewan kurban di pinggir jalan protokol Kota Bojonegoro. Menjual hewan kurban ini sudah hampir terjadi setiap tahun di momen Idul Adha.

"Setiap tahun memang selalu berjualan di sini," kata salah satu pedagang hewan kurban di Jalan Pemuda, Kusnan.

Ia menerangkan, sudah mulai membuka dagangan hewan kurban sejak sepekan dengan menyediakan kambing jenis domba serta Jawa. Munurut  Kusnan, konsumen yang datang kebanyakan mencari kambing jenis domba karena harga yang terbilang murah.

"Kebanayakan mencari hewan jenis domba dengan harga standar Rp1,8 juta sampai Rp2juta," terangnya.

Pedagang lain, Patmo mengungkapkan, harga kambing jenis domba dijual dari harga Rp1,7 juta sampai Rp2,5 juta. Sementara itu untuk harga kambing jawa dijual dengan harga Rp3,5 juta. Saat ini dirinya lebih sedikit menyediakan stok dagangan hewan kurban karena prediksi penurunan penjualan.

"Hanya menyediakan 40 ekor kambing dan mayoritas jenis domba," imbuhnya. [ifa/ito]

Kamis, 24 Agustus 2017

Inilah Jadwal Rangkaian Kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 dan HJB ke-340 Tahun 2017


Bojonegoro Kota - Berikut ini Rangkaian Kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-72 dan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-340 Tahun 2017 Kabupaten Bojonegoro.


NO
TANGGAL
NAMA KEGIATAN
LOKASI
KETERANGAN
1.
05 Agustus 2017
GRAND FINAL PEMILIHAN DUTA WISATA KANGE YUNE
Bojonegoro
Panitia HJB 2017
2.
12 Agustus  2017
LENTERA LAMPION JONEGOROAN
Jl. Letda Suraji Ledok Kulon
Pemuda Ledok Bojonegoro
3.
13 Agustus 2017
GERAK JALAN MERAH PUTIH
Alun-alun Bojonegoro
Kantor Telkom Bojonegoro
4.
17 Agustus 2017
UPACARA BENDERA
Bukit Tono
Komunitas Pajero Sport
5.
17 Agustus 2017
UPACARA BENDERA
Obyek Kayangan Api Kec Ngasem
Komunitas Pos Indonesia
6.
27 Agustus 2017
GELAR SENI BUDAYA BOJONEGORO & PROMOSI WISATA 2017
Anjungan TMII Jakarta
DISBUDPAR
7.
27 Agustus 2017
KASIMAN FUN BIKE 2017
Kec Kasiman
Kec Kasiman
8.
27 Agustus 2017
JALAN SEHAT KEMERDEKAAN
Bojonegoro
Guyubers dan Sak Pantaran
9.
9-24 September 2017
GEBYAR BOJONEGORO EXPO DAN LAYANAN PUBLIK 2017
Stadion Letjed Soedirman Bojonegoro
Panitia HJB 2017
10.
24 September 2017
FESTIVAL BENGAWAN
Bendung Gerak
Panitia HJB 2017
11.
24 September 2017
FESTIVAL TAHU LEDOK
Kelurahan Ledok Kulon
Panitia HJB 2017
12.
24 September  2017
FESTIVAL RUJAK CEPROT
Desa Bendo, Kapas
Panitia HJB 2017
13.
24 September  2017
BEDHOL PAYUNG TUNGGUL NOGO
Desa Mojodeso, Kapas
Pokdawis Mojodeso Kapas
14.
7-8 Oktober 2017
PAWAI BUDAYA BOJONEGORO
Bojonegoro
Panitia HJB 2017
15.
8 Oktober 2017
PAMERAN KICAU BURUNG BUPATI CUP I
Dander Park
BNR
16.
19   Oktober 2017
GREBEG BERKAH JONEGORO
AlunA-alun Bojonegoro
Panitia Hjb 2017
17.
Oktober 2017
FESTIVAL OGP 2017
Bojonegoro
Dinas Kominfo Bojonegoro
18.
Oktober  2017
PARADE KERONCONG
Taman Rajekwesi
Komunitas Kroncong
19..
Oktober 2017
FANTASTIC OFF-ROAD BOJONEGORO
Bumi Kaliketek
Komunitas Off-Road Bojonegoro
20.
Oktober 2017
PAGELARAN WAYANG KULIT HJB KE 340 TAHUN 2017
Desa Plesungan
Disbudpar Propinsi Jatim
21.
Oktober  2017
RUWATAN MASAL
Kayangan Api
DISBUDPAR
22.
Oktober  2017
KIRAB PUNDEN MBAH DEMI
Desa Malo, Malo
Pemuda Desa Malo
23.
Oktober  2017
KIRAB ANDONGSARI
Kelurahan Ledok Kulon
Pemuda Ledok Kulon
24.
Oktober 2017
MAJELIS DZIKIR MAULOIDURRASUL SAW
Alun-alun BOJONEGORO
Jamaah Al Khidmah Bojonegoro
25.
21-22 Oktober 2017
NGOPI BARENG KOMUNITAS MOBIL COROLLA SE-JATIM
Desa Plesungan
EO. DMR SBY
26.
28 Oktober 2017
NGOPI BARENG GUS IPUL
Desa Plesungan
EO. DMR SBY
27.
29 Oktpber 2017
PARADE SOUND SISTEM
Stadion Letjed Soedirman Bojonegoro
Paguyuban BSSC
28.
Nopember 2017
FESTIVAL BANYU URIP
Kec Gayam
Ademos
29.
Nopember 2017
PEKAN FESTIVAL SEDULUR SIKEP SAMIN
Margomulyo
Kec Margomulyo
30.
23 November 2017
PAWAI ADAT DAN RELIGI
Alun-alun Bojonegoro
Panitia HJB & Remas Darussalam
31
1-12 Nopember 2017
EXPOSE  FOSIL, BOJONEGORO ART & CULTURE
Gedung Serbaguna
Komunitas Pecinta Bonsai
32.
11-12 November 2017
BOJONEGORO BATIK, TENUN, FASHION, CRAFT & CULINARY 2017
Alun-alun Bojonegoro
Panitia HJB 2017
33
5 November 2017
FESTIVAL BELIMBING BOJONEGORO
Desa Ngringinrejo Kec Kalitidu
Pokdawis Ngringinrejo
34.
12 Nopember 2017
FUN BIKE TOUR DE-BOJONEGORO
Bojonegoro
Komunitas Sepeda Bojonegoro
35.
Desember 2017
FESTIVAL BOUGENVILLE
Negeri Atas Angin Kec Sekar
Pokdawis NAA & Dinas LH
36.
Desember 2017
FESTIVAL SEBLAK SAMPUR
Bojonegoro
DISBUDPAR  & Paprabu
37.
Desember 2017
FESTIVAL REOG JARANAN
Bojonegoro
DISBUDPAR
38.
Desember 2017
GELAR SENI TUTUP TAHUN 2017
Bojonegoro
DISBUDPAR



Sumber: Panitia Kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 dan HJB ke-340 Tahun 2017 
Keterangan: Jadwal kegiatan sewaktu-waktu dapat berubah, jika terjadi perubahan akan disesuaikan