Reporter: Joel Joko
blokBojonegoro.com - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Andik Sudjarwo meminta masyarakat yang rumahnya di sepanjang tepi Bengawan Solo mewaspadai ancaman bahaya longsor setelah banjir surut. Sebab, dari pantau petugas, banyak yang kondisinya mengkhawatirkan.
"Kami minta masyarakat waspada, sebab ancaman yang bisa terjadi setelah Bengawan Solo surut yaitu tanah bantaran longsor," katanya.
Jumlah pemukiman warga di sepanjang bantaran Bengawan Solo cukup banyak, membentang dari wilayah barat, mulai Kecamatan Padangan hingga Kota Bojonegoro. Tidak hanya itu, dari Kota Bojonegoro sampai ke Baureno juga sangat banyak. Namun, ia menyatakan, pihaknya belum menerima laporan ada pemukiman warga di tepi Bengawan Solo yang longsor setelah Bengawan Solo yang semula meluap kemudian surut.
Walaupun begitu, ia meminta kalau memang ada pemukiman warga yang terkena dampak longsor secepatnya melapor ke Pemkab untuk ditindaklanjuti. Sebab sesuai Peraturan Bupati (Perbup) warga yang pemukimannya longsor memperoleh santunan. "Longsornya sejumlah pemukiman warga di Kecamatan Trucuk dan Kanor beberapa waktu lalu sudah ditindaklanjuti," paparnya.
Sementara itu kewenangan memperbaiki tebing Bengawan Solo, menurut Andik, berada di Balai Besar Bengawan Solo di Solo, bukan menjadi kewenangan Pemkab. Seperti diberitakan bulan ini telah terjadi tiga kali siaga banjir Bengawan Solo. Dengan begitu masyarakat diminta terus waspada. [oel/mu]
blokBojonegoro.com - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Andik Sudjarwo meminta masyarakat yang rumahnya di sepanjang tepi Bengawan Solo mewaspadai ancaman bahaya longsor setelah banjir surut. Sebab, dari pantau petugas, banyak yang kondisinya mengkhawatirkan.
"Kami minta masyarakat waspada, sebab ancaman yang bisa terjadi setelah Bengawan Solo surut yaitu tanah bantaran longsor," katanya.
Jumlah pemukiman warga di sepanjang bantaran Bengawan Solo cukup banyak, membentang dari wilayah barat, mulai Kecamatan Padangan hingga Kota Bojonegoro. Tidak hanya itu, dari Kota Bojonegoro sampai ke Baureno juga sangat banyak. Namun, ia menyatakan, pihaknya belum menerima laporan ada pemukiman warga di tepi Bengawan Solo yang longsor setelah Bengawan Solo yang semula meluap kemudian surut.
Walaupun begitu, ia meminta kalau memang ada pemukiman warga yang terkena dampak longsor secepatnya melapor ke Pemkab untuk ditindaklanjuti. Sebab sesuai Peraturan Bupati (Perbup) warga yang pemukimannya longsor memperoleh santunan. "Longsornya sejumlah pemukiman warga di Kecamatan Trucuk dan Kanor beberapa waktu lalu sudah ditindaklanjuti," paparnya.
Sementara itu kewenangan memperbaiki tebing Bengawan Solo, menurut Andik, berada di Balai Besar Bengawan Solo di Solo, bukan menjadi kewenangan Pemkab. Seperti diberitakan bulan ini telah terjadi tiga kali siaga banjir Bengawan Solo. Dengan begitu masyarakat diminta terus waspada. [oel/mu]
0 Comments