Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Para pelajar yang terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro harus diambil guru dan orang tua. Hal itu dilakukan supaya mereka tidak mengulangi perbuatannya, apabila tidak diambil guru dan orang tuanya pelajar yang terjaring razia tidak boleh pulang.
"Kita selalu koordinasi dengan dinas. Pelajar yang terjaring razia tidak boleh pulang, kalau tidak diambil orang tua dan guru, supaya mereka jera," kata Kepala Satpol PP Pemkab Bojonegoro, Gunawan kepada blokBojonegoro.com, Senin (17/10/2016).
[Baca juga: Sering Dirazia, Pelajar Bolos Masih Membandel ]
Menurutnya, dalam operasi pelajar setiap minggunya ada sekitar 7 sampai 10 yang terjaring, untuk sebulan ini sudah ada sekitar 25 pelajar dan dibulan kemarin sekitar 40 sampai 50 pelajar diamanan anggota. "Dari mereka yang tertangkap, tidak ada yang dua kali," tuturnya.
Pasalnya kemungkinan mereka malu, karena yang mengambil orang tua dan guru. Selain itu pula sanksi dari pihak sekolah juga akan diberikan kepada mereka, supaya tidak mengulangi perbuatannya tersebut.
"Kebanyakan dari mereka alasannya klasik, diajak teman-temannya nongkrong dan ngopi di warung," jelas mantan Camat Malo itu.[zid/ito]
blokBojonegoro.com - Para pelajar yang terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro harus diambil guru dan orang tua. Hal itu dilakukan supaya mereka tidak mengulangi perbuatannya, apabila tidak diambil guru dan orang tuanya pelajar yang terjaring razia tidak boleh pulang.
"Kita selalu koordinasi dengan dinas. Pelajar yang terjaring razia tidak boleh pulang, kalau tidak diambil orang tua dan guru, supaya mereka jera," kata Kepala Satpol PP Pemkab Bojonegoro, Gunawan kepada blokBojonegoro.com, Senin (17/10/2016).
[Baca juga: Sering Dirazia, Pelajar Bolos Masih Membandel ]
Menurutnya, dalam operasi pelajar setiap minggunya ada sekitar 7 sampai 10 yang terjaring, untuk sebulan ini sudah ada sekitar 25 pelajar dan dibulan kemarin sekitar 40 sampai 50 pelajar diamanan anggota. "Dari mereka yang tertangkap, tidak ada yang dua kali," tuturnya.
Pasalnya kemungkinan mereka malu, karena yang mengambil orang tua dan guru. Selain itu pula sanksi dari pihak sekolah juga akan diberikan kepada mereka, supaya tidak mengulangi perbuatannya tersebut.
"Kebanyakan dari mereka alasannya klasik, diajak teman-temannya nongkrong dan ngopi di warung," jelas mantan Camat Malo itu.[zid/ito]
0 Comments