Reporter: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Banjir yang terjadi kemarin Jumat (30/9/2016), tidak hanya menggenangi wilayah Boureno saja, namun juga di daerah Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Air mengenangi persawahan, pekarangan rumah, dan jalan poros. terdapat ada empat desa dan jalan poros yang tergenangi air.
Camat Kanor, Subiyono mengatakan, akibat luapan Sungai Bengawan Solo, ada empat desa di Kecamatan Kanor yang terdampak. Desa itu meliputi, Kabalan, Cangaan, dan Piyak dan Kedungprimpen. Sementara itu jalan poros yang tergenang sepanjang 10 meter, jalan lingkungan sepanjang 50 meter dan tanggul mekuris ambles di empat titik dengan totoal panjang 800 meter.
"Laporan yang masuk ada empat desa dan beberapa jalan serta ambelsnya tanggul mekuris," ungkapnya.
Ia menerangkan, untuk Desa Kabalan air mengenangi 80 Hektare lahan pertanian yang tertanami padi, dan 30 Hektare lahan telatah. Sementara di Desa Piyak ada sekitar 5 Hektare tanaman padi, 1 hektare tanaman jagung, dan 5 Hektare tanaman lainnya. Selain itu di Desa Kedungprimpen ada 19 hektare tanaman padi, dan 2 hektare tanaman jagung.
"Serta Desa Cangaan ada 5 hektare tanaman jagung yang terendam," imbuhnya kepada bloKBojonegoro.com.
Untuk sementara taksiran kerugian akibat banjir yang merendam Kecamatan Kanor sekitar Rp186juta. "Untuk korban jiwa nihil," tandasnya. [ifa/ito]
blokBojonegoro.com - Banjir yang terjadi kemarin Jumat (30/9/2016), tidak hanya menggenangi wilayah Boureno saja, namun juga di daerah Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Air mengenangi persawahan, pekarangan rumah, dan jalan poros. terdapat ada empat desa dan jalan poros yang tergenangi air.
Camat Kanor, Subiyono mengatakan, akibat luapan Sungai Bengawan Solo, ada empat desa di Kecamatan Kanor yang terdampak. Desa itu meliputi, Kabalan, Cangaan, dan Piyak dan Kedungprimpen. Sementara itu jalan poros yang tergenang sepanjang 10 meter, jalan lingkungan sepanjang 50 meter dan tanggul mekuris ambles di empat titik dengan totoal panjang 800 meter.
"Laporan yang masuk ada empat desa dan beberapa jalan serta ambelsnya tanggul mekuris," ungkapnya.
Ia menerangkan, untuk Desa Kabalan air mengenangi 80 Hektare lahan pertanian yang tertanami padi, dan 30 Hektare lahan telatah. Sementara di Desa Piyak ada sekitar 5 Hektare tanaman padi, 1 hektare tanaman jagung, dan 5 Hektare tanaman lainnya. Selain itu di Desa Kedungprimpen ada 19 hektare tanaman padi, dan 2 hektare tanaman jagung.
"Serta Desa Cangaan ada 5 hektare tanaman jagung yang terendam," imbuhnya kepada bloKBojonegoro.com.
Untuk sementara taksiran kerugian akibat banjir yang merendam Kecamatan Kanor sekitar Rp186juta. "Untuk korban jiwa nihil," tandasnya. [ifa/ito]