Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan terjadinya bencana alam seperti banjir bandang maupun yang lainnya, dengan cara melakukan normalisasi kali. Sehingga sepanjang tahun 2016 setidaknya ada 53 titik kali dinormalisasi.
"Tahun 2016 ini juga melakukan normalisasi 53 titik kali maupun sungai, sepanjang 63,61 kilometer," kata Kepala PU Sumber Daya Air, Edy Susanto.
Menurutnya, normalisasi kali atau sungai tersebut dengan perbaikan tanggul maupun normalisasi dan afvour. Dengan adanya normalisasi ini dilakukan untuk mengendalikan banjir bandang, luapan sungai Bengawan Solo dan back water pada anak-anak sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut.
"Termasuk untuk memperlancar aliran sungai, sekaligus mengembalikan fungsinya (sungai, kali dan afvour)," terangnya.
Ditambahkan, normalisasi kali ini merupakan uapaya mengembalikan dimensi penampang dengan menggali sedimentasi yang terjadi, sehingga kali menjadi lebih dalam dan aliran sungai menjadi lancar.
Sehingga di tahun 2017 ini prioritas normalisasi kali meliputi sudetan kali Sugihan di Desa Kedungsumber, Kecamatan Tamayang, Kali Mekuris di Desa Piyak, Desa Kabalan, Simbatan dan Pesen di Kecamatan kanor, serta Desa Bogangin Kecamatan Sumberejo.
Begitu pula normalisasi Kali Kerjo Desa Baureno, Bumirejo, Woro dan Nglumber, Kecamatan Kepohbaru. Serta kali Ingas Desa Kedungrejo, Karangdayu, Pucangarum Kecamatan Baureno dan Desa Kedungprimpen dan Desa Temu Kecamatan Kanor. Terakhir, daerah yang potensi banjir bandang di beberapa kecamatan yakni Temayang, Gondang, Kedewan dan Malo.[zid/ito]
Foto: Banjir Kali Mekuris
blokBojonegoro.com - Berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan terjadinya bencana alam seperti banjir bandang maupun yang lainnya, dengan cara melakukan normalisasi kali. Sehingga sepanjang tahun 2016 setidaknya ada 53 titik kali dinormalisasi.
"Tahun 2016 ini juga melakukan normalisasi 53 titik kali maupun sungai, sepanjang 63,61 kilometer," kata Kepala PU Sumber Daya Air, Edy Susanto.
Menurutnya, normalisasi kali atau sungai tersebut dengan perbaikan tanggul maupun normalisasi dan afvour. Dengan adanya normalisasi ini dilakukan untuk mengendalikan banjir bandang, luapan sungai Bengawan Solo dan back water pada anak-anak sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut.
"Termasuk untuk memperlancar aliran sungai, sekaligus mengembalikan fungsinya (sungai, kali dan afvour)," terangnya.
Ditambahkan, normalisasi kali ini merupakan uapaya mengembalikan dimensi penampang dengan menggali sedimentasi yang terjadi, sehingga kali menjadi lebih dalam dan aliran sungai menjadi lancar.
Sehingga di tahun 2017 ini prioritas normalisasi kali meliputi sudetan kali Sugihan di Desa Kedungsumber, Kecamatan Tamayang, Kali Mekuris di Desa Piyak, Desa Kabalan, Simbatan dan Pesen di Kecamatan kanor, serta Desa Bogangin Kecamatan Sumberejo.
Begitu pula normalisasi Kali Kerjo Desa Baureno, Bumirejo, Woro dan Nglumber, Kecamatan Kepohbaru. Serta kali Ingas Desa Kedungrejo, Karangdayu, Pucangarum Kecamatan Baureno dan Desa Kedungprimpen dan Desa Temu Kecamatan Kanor. Terakhir, daerah yang potensi banjir bandang di beberapa kecamatan yakni Temayang, Gondang, Kedewan dan Malo.[zid/ito]
Foto: Banjir Kali Mekuris
0 Comments