Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Jalan di Dusun Jantok, Desa Bogo, Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Kamis (19/1/2017) kembali terputus. Setelah tebing di tepi bengawan solo longsor, akibat ketinggian air terus bertambah.
"Jalannya putus lagi, sudah berkali-kali. Kalau bengawan meninggi, dipastikan akan longsor jalannya," kata salah seorang warga setempat, Tamsi kepada blokBojonegoro.com.
Menurutnya, longsor tersebut sudah terjadi bertahun-tahun dan dapat dipastikan kalau terjadi banjir berdampak pada jalan penghubung dengan Desa Sekaran, Pelem, Taraban dan bahkan Desa Sarirejo.
"Sehingga pengguna jalan harus memutar belasan meter, karena jalan tidak bisa dilewati. Biasanya jalan di depan rumah ramai sampai malam, bahkan sebelum longsor mobil bisa lewat," terangnya.
Namun sekarang ini sepeda motor yang melintasi jalan tersebut harus berhati-hati, karena jarak jalan dengan bengawan solo hanya sekitar satu meter. Selain itu, kalau dulu sebelum terjadinya longsor, pekarangan miliknya bisa didirikan dua bangunan.
"Tapi sekarang habis digerus longsor, untuk itu paving yang sebelumnya dipasang terpaksa diambil. Longsor terjadi sejak tahun 2003 mulai parah, sampai sekarang sudah sekitar 25 meter," pungkasnya. [zid/mu]
blokBojonegoro.com - Jalan di Dusun Jantok, Desa Bogo, Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Kamis (19/1/2017) kembali terputus. Setelah tebing di tepi bengawan solo longsor, akibat ketinggian air terus bertambah.
"Jalannya putus lagi, sudah berkali-kali. Kalau bengawan meninggi, dipastikan akan longsor jalannya," kata salah seorang warga setempat, Tamsi kepada blokBojonegoro.com.
Menurutnya, longsor tersebut sudah terjadi bertahun-tahun dan dapat dipastikan kalau terjadi banjir berdampak pada jalan penghubung dengan Desa Sekaran, Pelem, Taraban dan bahkan Desa Sarirejo.
"Sehingga pengguna jalan harus memutar belasan meter, karena jalan tidak bisa dilewati. Biasanya jalan di depan rumah ramai sampai malam, bahkan sebelum longsor mobil bisa lewat," terangnya.
Namun sekarang ini sepeda motor yang melintasi jalan tersebut harus berhati-hati, karena jarak jalan dengan bengawan solo hanya sekitar satu meter. Selain itu, kalau dulu sebelum terjadinya longsor, pekarangan miliknya bisa didirikan dua bangunan.
"Tapi sekarang habis digerus longsor, untuk itu paving yang sebelumnya dipasang terpaksa diambil. Longsor terjadi sejak tahun 2003 mulai parah, sampai sekarang sudah sekitar 25 meter," pungkasnya. [zid/mu]
0 Comments