Happy Hello Kitty Kaoani

Tidak Diizinkan Klik Kanan Untuk Copy Paste !!!

Rabu, 07 September 2016

Pertamina: Sulfur yang Dibawa ke Tuban Berbahaya

Rabu, 07 September 2016 22:00:59 Pertamina: Sulfur yang Dibawa ke Tuban Berbahaya


Reporter: Muhamad Fatoni

blokBojonegoro.com -
Sulfur organik yang diangkut dari Central Processing Plant (CPP) Gundih ke wilayah Tuban melalui jalur darat membahayakan. Sulfur merupakan senyawa non hidrokarbon dalam proses produksi minyak dan gas bumi (Migas).

Baca juga: [Truk yang Terlibat Laka Pengangkut Limbah Berbahaya]
Selain itu, mempunyai beberapa jenis kandungan. Seperti Hidrogen Sulfida (H2S), belerang bebas (S), merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-S-S-R’) dan tiofen (sulfida siklik).

"Unsur-unsur tersebut umumnya tidak dikehendaki berada di dalam produk-produk Central Processing. Sehingga, keberadaannya sangat mempengaruhi langkah pengolahan selanjutnya," ujar Field Manager PT Pertamina EP Asset IV Field Cepu, Agus Amperianto, Rabu (7/9//2016).

Kenapa tidak dikehendaki? Sebab, jelas Agus Amperianto, senyawa sulfur dapat menimbulkan bau tidak sedap dan sifat korosif pada produk pengolahan. Juga mengurangi efektifitas zat-zat adiktif pada produk pengolahan.

"Produk belerang (sulfur) ini biasanya dimanfaatkan untuk berbagai olahan," jelasnya pada blokBojonegoro.com.

Dia menambahkan, produk sulfur itu diangkut keluar dari area CPP Gundih dengan media penutup. Hal itu untuk menghindari kontak udara langsung.

"Produksi gas yang tidak dikehendaki (sulfur) itu berbau," imbuhnya.

Lalu, kenapa truk pengangkut sulfur organik yang terlibat kecelakaan lalu lintas (laka lalin) dengan bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Desa Banjarjo, Kecamatan Padangan tidak menyertakan penutup pada bak truk?

"Jangan disikapi bahannya berbahaya, karena semuanya sudah ditangani dengan standard MSDS (material safety data sheet) tertentu," ujarnya.

Dia menandaskan, sulfur organik itu bukan limbah, namun produk ikutan proses produksi gas yang memang harus ditangani. Sulfur dibawa ke Tuban karena akan dilakukan re-packing.

"Dan, perusahaan yang mengangkut itu sudah memiliki izin angkut," tandas pria asal Semarang tersebut. [oni/lis]
Comments
0 Comments
1458674257781522/' property='fb:admins'/>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar