Happy Hello Kitty Kaoani

Tidak Diizinkan Klik Kanan Untuk Copy Paste !!!

Kamis, 26 Mei 2016

Bojonegoro Target Peningkatan Pangan 1,5 Juta Ton Gabah

Jumat, 27 Mei 2016 00:00:45 Bojonegoro Target Peningkatan Pangan 1,5 Juta Ton Gabah
Reporter: Joel Joko

blokBojonegoro.com - Tahun 2018 nanti Kabupaten Bojonegoro menargetkan peningkatan pangan untuk mewujudkan Bojonegoro sebagai lumbung pangan. Tidak tanggung tanggung target produksi yang ditargetkan sebesar 1,5 juta ton.

Hal ini disampaikan Bupati Bojonegoro Suyoto saat menjadi pembicara Sidang Dewan Ketahanan Pangan 2016 Wilayah Tengah tingkat nasional yang digelar di Hotel Arya Duta Palembang, Kamis (26/5/2016) tadi.

Kang Yoto menjelaskan produksi gabah di Bojonegoro tahun lalu mencapai 907.000 ton  gabah, dengan luasan lahan mencapai 76.778 hektare dengan produktivitas mencapai 5,7 ton per hektare. Adapun indeks pertanaman mencapai 1,86.

"Itu merupakan catatan di tahun 2015, sedangkan di tahun 2018 Bojonegoro menargetkan 1,5 juta ton gabah," tutur Kang Yoto.

Untuk mencapai target tersebut Pemkab akan melakukan beberapa hal agar produktivitas mencapai 8 ton per hektare dan indeks pertanaman meningkat menjadi 2,2. Beberapa upaya salah satunya adalah kebijakan pemerintah dengan mengeluarkan instruksi Bupati nomor 4 Tahun 2013 tentang Sebelas Kebijakan tentang Pangan Mulai Penggunaan Lahan, Bibit dan Benih, Pola Tanam/kelola ternak, Sosialisasi dan Mantapkan Pola Panen Berkelanjutan.

Selain itu Peningkatan SDM para pelaku usaha pertanian, sinergi inovasi dan pasar dengan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi,keuangan/pembiayaan,organisasi, pelayanan, peningkatan, pemberdayaan, dan pencapaian daya saing.

Mengembangkan sarana dan membangun kelompok belajar bekerjasama dengan perguruan tinggi. Serta menggunakan teknologi informasi. Dan yang terakhir adalah menyediakan seluruh infrstruktur yang mendukung seperti air,jalan,pergudangan dan pasar serta alat angkut.

Pemkab menyadari betul bahwa mengubah kultur pertanian konvensional bukan perkara gampang, oleh karenanya Pemkab menggandeng beberapa pihak antara lain IPB di beberapa kegiatan mulai Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang sudah terbentuk di empat wilayah, aplikasi Cyber Extention dan rumah inovasi di beberapa kecamatan.

Selain itu, mengubah keterbatasan menjadi berkah. Dijelaskan, sejarah Bojonegoro sebagai daerah miskin dan langganan banjir tak membuat Bojonegoro kehilangan ruh dan terpuruk, namun sebaliknya dari kondisi yang memprihatinkan menjadikan Bojonegoro bekerja keras membangun dengan segala daya bersama semua lini.

"Jika kita melihat Bojonegoro merupakan daerah dengan basis pertanian namun 44 persen wilayahnya adalah hutan jati dalam wilayah Perhutani," lanjut Bupati.

Sejarah kelam Bojonegoro tak hanya itu, Bojonegoro adalah daerah langganan banjir dan sejarah kemiskinan terhebat juga terjadi di Bojonegoro pada masa kolonialisme Belanda seperti yang diungkapkan Panders dalam bukunya Endemic Poverty. Daerah yang dimaksud Panders adalah Bojonegoro.

Selain itu Bojonegoro juga daerah yang sering mengalami kekeringan. Dari fakta tersebut  bisa di katakan bahwa selalu saja sejarah membuktikan keterbatasanlah yang melahirkan karya besar, sementara keberlimpahan cenderung meninabobokkan.[oel/lis]
Comments
0 Comments
1458674257781522/' property='fb:admins'/>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar