Reporter: Joel Joko
blokBojonegoro.com - Ambrolnya plengsengan dan lantai dasar bendung gerak yang menghubungkan Desa Ngringinrejo (Kalitidu) dengan Desa Padang (Trucuk), disebabkan karena tekanan dan gerusan air yang mengalir deras.
Selain itu, sekitar lokasi bangunan masih terdapat penambang pasir yang menggunakan mesin mekanik. Baik itu di bagian hulu maupun bagian hilir Bendung Gerak. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan, seharusnya penambang pasir mesin mekanik ini sudah tidak diperbolehkan beroperasi.
"Seharusnya radius sekitar 500 meter harus steril dari kegiatan tambang," ungkap Andik.
Jika secara terus menerus para penambang mekanik masih tetap beropersi, maka kerusakan bendung gerak semakin parah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan penegak hukum untuk menertibkan para penambang pasir di sekitar bendung gerak.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak Satpol PP maupun kepolisian untuk menertibkan penambang pasir di sekitar bendung gerak," tandasnya.
Untuk diketahui, bendung gerak itu mulai dibangun pada 5 Mei 2009 dan selesai pada Maret 2012. Bendung gerak dibangun oleh PT Waskita Adhi Karya dan PT Barata. Sedangkan, konsultan pembangunan bendung gerak itu dari Jepang. Pembangunan bendungan gerak sendiri menghabiskan dana senilai Rp351 miliar.
Di atas bendung gerak, dibangun jembatan penghubung Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, dengan Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Panjang jembatan di atas bendungan sekitar 504 meter dengan lebar 3,7 meter.
Bendung gerak sebenarnya dimanfaatkan untuk pengairan pertanian sekaligus tempat menyimpan cadangan air baku, untuk kebutuhan industri di wilayah barat Bojonegoro. Bendung gerak juga mempunyai sembilan pintu radial yang dapat dinaikkan atau diturunkan secara elektrik. Dua pintu air itu lebarnya 7,5 meter dan enam pintu air lainnya mempunyai lebar 15 meter. Sedangkan, panjang pintu air masing-masing lebarnya 7,3 meter.
Untuk keperluan pertanian, tampungan air di bendung gerak lebarnya 504 meter dan panjangnya 1.814.752 meter. Bendungan juga mampu menampung air sebanyak 13 juta meter kubik dari daerah tangkapan air seluas 12.467 kilometer persegi. [oel/mu]
blokBojonegoro.com - Ambrolnya plengsengan dan lantai dasar bendung gerak yang menghubungkan Desa Ngringinrejo (Kalitidu) dengan Desa Padang (Trucuk), disebabkan karena tekanan dan gerusan air yang mengalir deras.
Selain itu, sekitar lokasi bangunan masih terdapat penambang pasir yang menggunakan mesin mekanik. Baik itu di bagian hulu maupun bagian hilir Bendung Gerak. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan, seharusnya penambang pasir mesin mekanik ini sudah tidak diperbolehkan beroperasi.
"Seharusnya radius sekitar 500 meter harus steril dari kegiatan tambang," ungkap Andik.
Jika secara terus menerus para penambang mekanik masih tetap beropersi, maka kerusakan bendung gerak semakin parah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan penegak hukum untuk menertibkan para penambang pasir di sekitar bendung gerak.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak Satpol PP maupun kepolisian untuk menertibkan penambang pasir di sekitar bendung gerak," tandasnya.
Untuk diketahui, bendung gerak itu mulai dibangun pada 5 Mei 2009 dan selesai pada Maret 2012. Bendung gerak dibangun oleh PT Waskita Adhi Karya dan PT Barata. Sedangkan, konsultan pembangunan bendung gerak itu dari Jepang. Pembangunan bendungan gerak sendiri menghabiskan dana senilai Rp351 miliar.
Di atas bendung gerak, dibangun jembatan penghubung Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, dengan Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Panjang jembatan di atas bendungan sekitar 504 meter dengan lebar 3,7 meter.
Bendung gerak sebenarnya dimanfaatkan untuk pengairan pertanian sekaligus tempat menyimpan cadangan air baku, untuk kebutuhan industri di wilayah barat Bojonegoro. Bendung gerak juga mempunyai sembilan pintu radial yang dapat dinaikkan atau diturunkan secara elektrik. Dua pintu air itu lebarnya 7,5 meter dan enam pintu air lainnya mempunyai lebar 15 meter. Sedangkan, panjang pintu air masing-masing lebarnya 7,3 meter.
Untuk keperluan pertanian, tampungan air di bendung gerak lebarnya 504 meter dan panjangnya 1.814.752 meter. Bendungan juga mampu menampung air sebanyak 13 juta meter kubik dari daerah tangkapan air seluas 12.467 kilometer persegi. [oel/mu]
0 Comments