Reporter: Dita Afuzal Ulya
blokBojonegoro.com - Bau busuk akibat tumpukan sampah yang menutupi air di depan pintu bendung Gerak Desa Ngringinrejo dan Desa Padang, membuat para pengunjung resah saat mengunjungi dan bersantai di Bendung Gerak.
Astri (30), salah satu pengunjung mengungkapkan rasa ketidaknyamanannya dengan adanya bau busuk yang ditimbulkan dari sampah tersebut. Bahkan, dia harus menutup hidungnya sepanjang bersantai di Bendung Gerak.
"Jangankan di bawah jembatan, lewat di atas jembatannya saja bau busuk luar biasa mbak, coba aja sendiri buktikan," cetusnya.
Pemandangan dan bau busuk seperti itu dirasa sangat mengganggu kenyamanan pengunjung di Bendung Gerak, terlebih plengsengan dan juga lantai sebelah timur ambrol membuat pengunjung was-was.
Salah satu pengunjung lain, Suyuti Nashir (48), sangat menyayangkan kondisi Bendung Gerak yang merupakan salah satu tempat wisata di Bojonegoro menjadi seperti itu. Seharusnya, kata Suyuti, ada tindakan khusus secara langsung yang diambil oleh Pengelola Bendung Gerak maupun pihak Desa.
"Jangan menutup mata semua lah, kalau sudah begini ya harusnya segera ada tindakan, setidaknya dibuka lagi pintu airnya," gerutunya. [ita/mu]
blokBojonegoro.com - Bau busuk akibat tumpukan sampah yang menutupi air di depan pintu bendung Gerak Desa Ngringinrejo dan Desa Padang, membuat para pengunjung resah saat mengunjungi dan bersantai di Bendung Gerak.
Astri (30), salah satu pengunjung mengungkapkan rasa ketidaknyamanannya dengan adanya bau busuk yang ditimbulkan dari sampah tersebut. Bahkan, dia harus menutup hidungnya sepanjang bersantai di Bendung Gerak.
"Jangankan di bawah jembatan, lewat di atas jembatannya saja bau busuk luar biasa mbak, coba aja sendiri buktikan," cetusnya.
Pemandangan dan bau busuk seperti itu dirasa sangat mengganggu kenyamanan pengunjung di Bendung Gerak, terlebih plengsengan dan juga lantai sebelah timur ambrol membuat pengunjung was-was.
Salah satu pengunjung lain, Suyuti Nashir (48), sangat menyayangkan kondisi Bendung Gerak yang merupakan salah satu tempat wisata di Bojonegoro menjadi seperti itu. Seharusnya, kata Suyuti, ada tindakan khusus secara langsung yang diambil oleh Pengelola Bendung Gerak maupun pihak Desa.
"Jangan menutup mata semua lah, kalau sudah begini ya harusnya segera ada tindakan, setidaknya dibuka lagi pintu airnya," gerutunya. [ita/mu]