Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Banyaknya dana yang diterima Pemerintah Desa (Pemdes) baik itu Dana Desa (DD), Dana Alokasi Desa (ADD) maupun yang lainnya perlu diantisipasi penggunaannya. Sehingga Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) melatih seluruh Pemdes di Kota Ledre agar administrasi desa tidak salah.
"Kendala administrasi di pemerintahan desa karena keterbatasan pengetahuan aparat pemerintah desa," kata kepala BPMPD, Djumari kepada blokBojonegoro.com, usai pembukaan pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pengadaan barang/jasa di desa tahun 2016 di aula BPMPD setempat, Senin (22/8/2016).
Selain itu kendalanya, lanjut Djumari, terkait tata kelola pemerintahan desa, apakah itu penyelenggara pemerintahan desa, tatakelola keuangan desa selalu ada perubahan-perubahan. Perubahan itu belum sampai ke desa, sudah ada perubahan yang lain. Sehingga pemdes perlu dilatih.
"Supaya ada peningkatan, pengetahuan dan pemahaman terkait pengadaan barang/jasa di desa untuk desa. Acuan perbup barang/jasa desa," ungkapnya kepada blokBojonegoro.com.
Ditambahkan, meskipun sekarang ini administrasi jalan, tetap kita programkan. Serta selalu mengingatkan memberikan tambahan pengetahuan aparat pemerintahan desa jangan sampai tidak tahu. "Supaya ketika ada perubahan peraturan, pemdes bisa menyesuaikan," imbuhnya.
Seperti diketahui, dalam pelatihan aparatur pemerintah desa ada lima angkatan, tetapi untuk sekarang ini diikuti angkatan pertama dan kedua yang dibuka langsung Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono, dari Kecamatan Bojonegoro, Balen, Dander, Kapas, Kalitidu, Malo, Ngambon, Purwosari, Sumberejo, Trucuk dan Temayang.
Berikutnya, Selasa (23/8/2016) dari Kecamatan Gondang, Kedungadem, Ngasem, Padangan, Sekar dan Tambakrejo. Sedangkan Kecamatan Baureno, Gayam, Ngraho, Sugihwaras dan Sukosewu pada Rabu (24/8/2016). Angkatan terakhir, Kamis (25/8/2016) dari Kecamatan Bubulan, Kasiman, Kanor, Kedewan, Kepohbaru dan Margomulyo. [zid/mu]
blokBojonegoro.com - Banyaknya dana yang diterima Pemerintah Desa (Pemdes) baik itu Dana Desa (DD), Dana Alokasi Desa (ADD) maupun yang lainnya perlu diantisipasi penggunaannya. Sehingga Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) melatih seluruh Pemdes di Kota Ledre agar administrasi desa tidak salah.
"Kendala administrasi di pemerintahan desa karena keterbatasan pengetahuan aparat pemerintah desa," kata kepala BPMPD, Djumari kepada blokBojonegoro.com, usai pembukaan pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pengadaan barang/jasa di desa tahun 2016 di aula BPMPD setempat, Senin (22/8/2016).
Selain itu kendalanya, lanjut Djumari, terkait tata kelola pemerintahan desa, apakah itu penyelenggara pemerintahan desa, tatakelola keuangan desa selalu ada perubahan-perubahan. Perubahan itu belum sampai ke desa, sudah ada perubahan yang lain. Sehingga pemdes perlu dilatih.
"Supaya ada peningkatan, pengetahuan dan pemahaman terkait pengadaan barang/jasa di desa untuk desa. Acuan perbup barang/jasa desa," ungkapnya kepada blokBojonegoro.com.
Ditambahkan, meskipun sekarang ini administrasi jalan, tetap kita programkan. Serta selalu mengingatkan memberikan tambahan pengetahuan aparat pemerintahan desa jangan sampai tidak tahu. "Supaya ketika ada perubahan peraturan, pemdes bisa menyesuaikan," imbuhnya.
Seperti diketahui, dalam pelatihan aparatur pemerintah desa ada lima angkatan, tetapi untuk sekarang ini diikuti angkatan pertama dan kedua yang dibuka langsung Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono, dari Kecamatan Bojonegoro, Balen, Dander, Kapas, Kalitidu, Malo, Ngambon, Purwosari, Sumberejo, Trucuk dan Temayang.
Berikutnya, Selasa (23/8/2016) dari Kecamatan Gondang, Kedungadem, Ngasem, Padangan, Sekar dan Tambakrejo. Sedangkan Kecamatan Baureno, Gayam, Ngraho, Sugihwaras dan Sukosewu pada Rabu (24/8/2016). Angkatan terakhir, Kamis (25/8/2016) dari Kecamatan Bubulan, Kasiman, Kanor, Kedewan, Kepohbaru dan Margomulyo. [zid/mu]
0 Comments