Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Keberadaan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di tengah-tengah masyarakat, tidak seharusnya disendirikan atau dikucilkan. Namun, mereka juga masih membutuhkan orang lain, sehingga Camat Kota Bojonegoro meminta kepada seluruh masyarakatnya agar tidak mengucilkan ODHA, jika mengetahuinya.
"Kembali ke masyarakat, kesadaran lingkungan untuk menerima orang HIV-AIDS," kata Camat Kota, Bagus Kumoro, kepada blokBojonegoro.com, di ruang kerjanya, usai sosialisasi pencegahan dan penularan HIV-AIDS yang diselenggarakan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Bojonegoro, Rabu (13/4/2016).
Mantan Camat Sugihwaras tersebut mengaku, dimasa kepemimpinannya, fokus juga terkait kesehatan masyarakat. Pasalnya, penyakit-penyakit membahayakan hitungan waktu seperti DB dan HIV-AIDS, menjadi prioritas. Sehingga ia mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai bersama Kepala Kelurahan dan Kepala Desa se-Kecamatan Bojonegoro Kota.
"Sebab kita mendukung program pemerintah 20 indikator desa sehat dan cerdas," jelas pria yang juga pernah menjabat Camat Balen itu.
Setelah kegiatan ini, ia akan meneruskan ke RT/RW dibantu PKK. Selain HIV-AIDS, juga narkoba perlu diwaspadai peredarannya. Sebab saling berkaitan dengan virus tersebut. "Memantau informasi dari kelurahan dan desa, jika terkena langsung dibawa ke dokter," ungkap mantan Camat Kapas.
Melihat kondisinya yang berada di Kota, saat disinggung terkait titik rawan ia sudah memetakannya, seperti Ngrowo, pasar hewan dan beberapa lokasi lainnya.
Camat Kota juga mengapresiasi dan mendukung sosialisasi tersebut, karena masyarakat dan perangkat desa dapat faham HIV-AIDS. Terbukti dari kehadiran peserta sangat banyak mendalami HIV.
"Kedepannya, perangkat desa ikut melakukan pencegahan, penanggulangan dan gerakan-gerakan sosial harus difahami masyarakat," pungkasnya. [zid/mu]
blokBojonegoro.com - Keberadaan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di tengah-tengah masyarakat, tidak seharusnya disendirikan atau dikucilkan. Namun, mereka juga masih membutuhkan orang lain, sehingga Camat Kota Bojonegoro meminta kepada seluruh masyarakatnya agar tidak mengucilkan ODHA, jika mengetahuinya.
"Kembali ke masyarakat, kesadaran lingkungan untuk menerima orang HIV-AIDS," kata Camat Kota, Bagus Kumoro, kepada blokBojonegoro.com, di ruang kerjanya, usai sosialisasi pencegahan dan penularan HIV-AIDS yang diselenggarakan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Bojonegoro, Rabu (13/4/2016).
Mantan Camat Sugihwaras tersebut mengaku, dimasa kepemimpinannya, fokus juga terkait kesehatan masyarakat. Pasalnya, penyakit-penyakit membahayakan hitungan waktu seperti DB dan HIV-AIDS, menjadi prioritas. Sehingga ia mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai bersama Kepala Kelurahan dan Kepala Desa se-Kecamatan Bojonegoro Kota.
"Sebab kita mendukung program pemerintah 20 indikator desa sehat dan cerdas," jelas pria yang juga pernah menjabat Camat Balen itu.
Setelah kegiatan ini, ia akan meneruskan ke RT/RW dibantu PKK. Selain HIV-AIDS, juga narkoba perlu diwaspadai peredarannya. Sebab saling berkaitan dengan virus tersebut. "Memantau informasi dari kelurahan dan desa, jika terkena langsung dibawa ke dokter," ungkap mantan Camat Kapas.
Melihat kondisinya yang berada di Kota, saat disinggung terkait titik rawan ia sudah memetakannya, seperti Ngrowo, pasar hewan dan beberapa lokasi lainnya.
Camat Kota juga mengapresiasi dan mendukung sosialisasi tersebut, karena masyarakat dan perangkat desa dapat faham HIV-AIDS. Terbukti dari kehadiran peserta sangat banyak mendalami HIV.
"Kedepannya, perangkat desa ikut melakukan pencegahan, penanggulangan dan gerakan-gerakan sosial harus difahami masyarakat," pungkasnya. [zid/mu]