Bupati Bojonegoro, Suyoto bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada upacara Hari Pahlawan di Alun-alun Kota,(10/11/2015). Dalam pidatonya, Bupati mengulas sejarah perjalanan Bangsa dan Negara Indonesia.
Menurutnya, NKRI tidak akan bisa berdiri menjadi negara yang merdeka,berdaulat dan terhormat seperti saat ini, tampa perjuangan para Pejuang, Pendiri Bangsa dan Pahlawan yang telah mengorbankan jiwa,raga,pikiran serta hartanya.
Pertama semangat berniat baik untuk kehidupan besar seperti Pahlawan, kedua jiwa peka terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan semangat ketiga adalah mewujudkan mimpi dengan ilmu pengetahuan. Keempat, tandai ucapan dengan karya dan kelima adalah kesanggupan bekerjasama dengan semua pihak.
“Sejarah Bangsa dan Negara Indonesia mencatat, perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan NKRI membuat ikatan dan persatuan dan kesatuan yang kuat," ujarnya.
Dikatakanya, Hari Pahlawan tahun ini mengusung tema, "Pahlawanku Idolaku". tema tersebut dipilih dimaksudkan untuk menggugah semangat kepahlawanan sebagai ukuran milai,baik sebagai panutan maupun figur idola pencari jati diri.
Upacara diikuti ribuan peserta mulai pejabat daerah sampai pelajar. Cuaca cerah dan tidak terlalu terik membuat pelaksanaan upacara berlangsung khidmat. [oel/lis]
Menurutnya, NKRI tidak akan bisa berdiri menjadi negara yang merdeka,berdaulat dan terhormat seperti saat ini, tampa perjuangan para Pejuang, Pendiri Bangsa dan Pahlawan yang telah mengorbankan jiwa,raga,pikiran serta hartanya.
Pertama semangat berniat baik untuk kehidupan besar seperti Pahlawan, kedua jiwa peka terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan semangat ketiga adalah mewujudkan mimpi dengan ilmu pengetahuan. Keempat, tandai ucapan dengan karya dan kelima adalah kesanggupan bekerjasama dengan semua pihak.
“Sejarah Bangsa dan Negara Indonesia mencatat, perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mendirikan NKRI membuat ikatan dan persatuan dan kesatuan yang kuat," ujarnya.
Dikatakanya, Hari Pahlawan tahun ini mengusung tema, "Pahlawanku Idolaku". tema tersebut dipilih dimaksudkan untuk menggugah semangat kepahlawanan sebagai ukuran milai,baik sebagai panutan maupun figur idola pencari jati diri.
Upacara diikuti ribuan peserta mulai pejabat daerah sampai pelajar. Cuaca cerah dan tidak terlalu terik membuat pelaksanaan upacara berlangsung khidmat. [oel/lis]
0 Comments