Selasa, 30 Januari 2018 07:54:39
Reporter: --
ruditorosetiawan.com - Saat lapar, biasanya mood kita akan memburuk. Kita
bisa menjadi mudah marah, tanpa alasan yang jelas. Hal ini rupanya
dapat dijelaskan secara ilmiah.
Rasa lapar membuat glukosa dalam darah menurun, dan inilah yang menyebabkan kita mudah marah.
Ini sama halnya dengan penderita diabetes yang kerap mengalami kebingungan dan suasana hati yang mudah berubah.
Tubuh kita mengolah makanan yang kita konsumsi menjadi asam amino, lemak, dan gula sederhana termasuk glukosa.
Saat perut kosong, 'alarm' yang menandakan rasa lapar akan berbunyi.
Otak kita bergantung pada gula sederhana seperti glukosa agar berfungsi
dengan baik. Jika kandungan glukosa turun secara signifikan, otak tak
akan mampu melakukan tugas dasar.
Bahkan, secara ekstrim kita bisa merasa pusing, cemas dan amarah yang memuncak.
Itu sebabnya, kita sering merasa pusing setelah berolahraga lari dalam
waktu yang lama. Sebab, tubuh menghabiskan banyak energi dan kita perlu
mengganti energi yang habis tersebut.
Kadar glukosa yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda. Beberapa orang
mungkin merasa rileks usai berolahraga tetapi ada juga yang merasa
sedikit emosi.
Kemampuan tubuh setiap orang dalam mengelola zat gula berbeda-beda. Ada
yang mampu mengolahnya dalam waktu yang cepat, dan ada juga yang
lambat.
Tapi, kemampuan untuk menahan amarah saat merasa lapar, tentu ada di dalam diri kita sendiri.
Sumber: Kompas.com