Rabu, 05 April 2017 08:00:59
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Pihak Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro berharap para korban sodomi
LSN (52) warga Desa/Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro mendapat
pendampingan trauma healing.
Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sally Atyasasmi sangat terkejut
mendengar adanya kasus sodomi yang dilakukan kakek terhadap dua anak
lelaki di Kecamatan Ngasem. "Selain penegakan hukum terhadap pelaku,
penanganan korban menjadi hal urgent yang harus ditangani secara
serius," terang Sally.
Politisi Gerindra itu menilai kekerasan seksual dengan korban anak
ibarat luka tidak hanya menimbulkan kecacatan, tetapi juga traumatik dan
harus segera mendapatkan perawatan terapi psikologis. "Dalam hal ini
saya harap PPPA sudah mengambil langkah pendampingan dan merujuk pada
perawatan untuk korban. Serta mengawal proses hukum yang akan berjalan
untuk memastikan korban memperoleh hak-haknya," jelasnya kepada
blokBojonegoro.com.
Ditambahkan, kasus kekerasan seksual terhadap anak ini memang seperti
krisis senyap, banyaknya kasus yang tidak terungkap karena korban takut
untuk melapor atau juga menganggap kasus ini sebagai aib. "Sehingga hal
ini juga menjadi kendala dalam penanganan, sehingga kita patut
mengapresiasi keberanian korban untuk melapor kepada pihak berwajib
demikian kasus dapat segera ditangani secara serius," imbuh politisi
asal Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo itu.
Seperti diketahui, perbuatan bejat pelaku sudah terjadi beberapa kali
yang dilakukan di rumah pelaku. Ketika kedua korban bermaksud membeli
besek di rumah pelaku, serta diancam akan dibunuh pelaku. [zid/lis]