Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Selain dijual biasa, hasil panen kebun jambu di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, juga dijual dalam bentuk lain. Pasalnya banyaknya hasil panen, membuat pemilik agrowisata kebun jambu, mengembangkannya menjadi krupuk jambu.
"Banyaknya panen, saya buat krupuk sampai dua kwintal," kata pemilik kebun, Ali Fitron kepada blokBojonegoro.com.
Menurutnya, saat panen kemarin banyak jambu yang rontok, karena musim penghujan. Sehingga ia mengembangkan hasil panen jambunya menjadi krupuk dan bisa bertahan lama. Serta rasanya juga bisa bersaing dengan krupuk-krupuk yang lainnya.
Jika dijual jambu biasa, harnya stabil Rp 8 ribu. "Setiap krupuk mentah dengan berat 1 kilogram dihargai Rp 30 ribu, dan yang sudah matang harganya Rp 10 ribu isi tiga bungkus sekitar 80 gram," terangnya.
Sebenarnya ia sangat menyayangkan tidak adanya perhatian dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Seharusnya memberikan semangat para petani, membantu permodalan dan juga membantu menjual produk-produk usahanya. "Nanti kalau pemkab mendukung petani, Bojonegoro akan menjadi semakin matoh," pungkas Mbah Ali sapaan akrabnya.[zid/ito]
blokBojonegoro.com - Selain dijual biasa, hasil panen kebun jambu di Desa Mayanggeneng Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, juga dijual dalam bentuk lain. Pasalnya banyaknya hasil panen, membuat pemilik agrowisata kebun jambu, mengembangkannya menjadi krupuk jambu.
"Banyaknya panen, saya buat krupuk sampai dua kwintal," kata pemilik kebun, Ali Fitron kepada blokBojonegoro.com.
Menurutnya, saat panen kemarin banyak jambu yang rontok, karena musim penghujan. Sehingga ia mengembangkan hasil panen jambunya menjadi krupuk dan bisa bertahan lama. Serta rasanya juga bisa bersaing dengan krupuk-krupuk yang lainnya.
Jika dijual jambu biasa, harnya stabil Rp 8 ribu. "Setiap krupuk mentah dengan berat 1 kilogram dihargai Rp 30 ribu, dan yang sudah matang harganya Rp 10 ribu isi tiga bungkus sekitar 80 gram," terangnya.
Sebenarnya ia sangat menyayangkan tidak adanya perhatian dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Seharusnya memberikan semangat para petani, membantu permodalan dan juga membantu menjual produk-produk usahanya. "Nanti kalau pemkab mendukung petani, Bojonegoro akan menjadi semakin matoh," pungkas Mbah Ali sapaan akrabnya.[zid/ito]